Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat pada perdagangan Rabu (8/12/2021). IHSG berpeluang naik ditopang penguatan laju wall street dan meredanya kekhawatiran omicron.
Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, penguatan IHSG akan berlanjut pada perdagangan Rabu pekan ini seiring kombinasi kenaikan kembali cukup tajam indeks Dow Jones 1,4 persen dan EIDO 1,8 persen. Penguatan wall street terjadi di tengah harga komoditas yang menguat antara lain harga minyak, emas, batu bara dan nikel.
Selain itu, menurut Edwin seiring dibatalkannya aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 pada akhir 2021 dan meredanya kekhawatiran serangan varian omicron juga jadi katalis positif. Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.570-6.666.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG naik terbatas pada perdagangan Rabu pekan ini.
Pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah lebih baik. Namun, selama IHSG belum mampu dipertahankan di atas level resistance terdekat peluang koreksi wajar masih terbuka lebar.
“Namun, setelah rilis data perekonomian cadangan devisa yang menunjukkan perekonomian Indonesia berada dalam kondisi stabil dan terkendali turut memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas,” kata William.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Selain itu, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Sementara itu, Edwin memilih saham ASII, BBNI, PT London Sumatra Tbk (LSIP), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Merdeka Copper and Gold Tbk (MDKA), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Advertisement