Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan kembali melaporkan rekor total harian kasus COVID-19 sebanyak 7.175 ketika negara tersebut terus berupaya untuk menyelesaikan vaksinasi.
Perdana menteri Korsel Kim Boo-kyum, memperingatkan bahwa rumah sakit negara tersebut berada di bawah tekanan di tengah meningkatnya COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Total beban kasus naik menjadi 489.484 pada Rabu (8/12), menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Jumlah pasien yang sakit kritis juga naik ke rekor tertinggi 840, naik 66 dari hari sebelumnya, sementara jumlah kematian meningkat 63 menjadi 4.020, kata badan tersebut.
Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (8/12/2021) warga berusia di atas 60 tahun menyumbang 35% dari total beban kasus dan 84% pasien sakit kritis, termasuk mereka yang kekebalannya berkurang sejak menerima dua dosis vaksin pertama mereka awal tahun ini.
Kim mengatakan, pemerintah Korea Selatan akan menambah jumlah tempat tidur rumah sakit di daerah Seoul, di mana 80% infeksi dilaporkan, tetapi mengakui bahwa itu akan "sulit lantaran laju kencang peningkatan kasus".
Itu juga akan memobilisasi lebih banyak tenaga medis untuk memantau pasien dengan gejala ringan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
38 Kasus Varian Omicron Terkonfirmasi
Klinik swasta juga akan diminta untuk merawat pasien COVID-19 untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit besar, tambahnya.
Setelah sempat berhasil mengendalikan pandemi, Korea Selatan kini memiliki rata-rata lebih dari 5.000 kasus baru sehari selama seminggu terakhir.
Negeri Gingseng ini bahkan telah mengidentifikasi 38 kasus varian Omicron.
Sebagai tanggapan, pemerintah memperkenalkan jarak sosial yang lebih ketat dan langkah-langkah lain sejak Senin kemarin yang akan tetap berlaku hingga awal Januari 2022.
Pertemuan pribadi akan dibatasi maksimal enam orang di wilayah Seoul dan delapan orang di luar ibu kota. Angka-angka sebelumnya dibatasi pada 10 dan 12 orang.
Selain itu, orang yang ingin mengakses tempat-tempat "berisiko tinggi" seperti pub, sauna, dan gym harus menunjukkan bukti vaksinasi penuh atau tes negatif COVID-19.
Advertisement