Liputan6.com, Bandung - Animo siswa mengikuti Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KOPSI) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang digelar di Bandung, 7-13 Desember 2021, ternyata cukup tinggi.
Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional (Kapuspresnas) Asep Sukmayadi menyatakan, total peserta yang mengikuti KOPSI tahun ini adalah sebanyak 2.871 peserta.
Advertisement
KOPSI diikuti siswa dari 698 sekolah di 34 provinsi dan 1 Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Riyadh, Arab Saudi. Adapun total peserta tingkat nasional terdiri 291 peserta dan melombakan 40 naskah di 3 bidang.
"Saya cukup terkejut karena pada KOPSI SMP jumlah naskah yang masuk mencapai 1.061 judul," ujar Asep Sukmayadi saat acara pembukaan, Selasa (7/12/2021).
Dia berharap siswa yang ikut ajang ini bisa melanjutkan penelitian hingga ke jenjang SMA dan perguruan tinggi.
"Harapan saya kelak akan lahir peneliti-peneliti andal yang penelitiannya bisa bermanfaat bagi masyarakat luas," lanjut Asep.
Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Usia Dini, Dasar, dan Menengah, Jumeri menilai KOPSI bisa menjadi wadah bagi para yang memiliki dan minat dalam penelitian untuk mengembangkan potensi mereka.
"KOPSI menjadi wadah para siswa SMP sederajat untuk mengaktualisasikan bakat, minat, dan mengasah kemampuan mereka meneliti, berinovasi, berkreasi serta menghidupkan api semangat dan kebiasaan meneliti di sekolah," kata Jumeri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cetak Prestasi Internasional
Dia berharap dari ajang KOPSI akan lahir peneliti andal yang kelak bisa mencetak prestasi internasional.
"Saya berharap kelak akan ada lulusan KOPSI yang jadi peneliti hebat yang meraih nobel dan hasil penelitiannya bisa membantu kesejahteraan orang banyak," pungkas Jumeri.
Diketahui, peserta KOPSI SMP Tingkat Nasional adalah peserta didik yang lolos seleksi pada tahap penyisihan. Mereka berkompetisi di 3 bidang yakni Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan dan Seni; IImu Pengetahuan Alam dan Lingkungan; dan IImu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa.
Advertisement
