Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan kinerja yang positif sepanjang 9 bulan pertama 2021. Pendapatan Lippo Karawaci naik 44 persen year on year (YoY) menjadi Rp 10,9 triliun dan EBITDA naik 84 persen menjadi Rp 2,9 triliun.
kenaikan pendapatan tersebut seiring dengan pertumbuhan bisnis pengembangan properti dan layanan kesehatan.
Per September 2021, pendapatan properti Lippo Karawaci naik 26 persen YoY menjadi Rp 3 triliun, kesehatan naik 47 persen YoY menjadi Rp 5,9 triliun, dan properti sewa naik 72,7 persen YoY menjadi Rp 2,07 triliun.
CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan penurunan kasus Covid-19.
"Hal ini didukung juga oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial. Industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan." jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).
Baca Juga
Advertisement
Prediksi
Konsensus analis memprediksi kinerja pendapatan LPKR akan terus bertumbuh pada 2022, melanjutkan tren positif pada 2021.
Menurut konsensus analis, LPKR diperkirakan akan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp 15,48 triliun pada tahun 2022.
Pendapatan LPKR pada tahun 2022 yang sebesar Rp 15,48 triliun naik dari proyeksi pendapatan pada tahun 2021 yang sebesar Rp 14,59 triliun dan realisasi pada tahun 2020 senilai Rp 11,96 triliun.
Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa juga memprediksi LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp 17,1 triliun pada 2022, dengan perolehan laba bersih Rp 233 miliar.
“Pendapatan LPKR turut ditopang penjualan apartemen dan rumah tapak yang sudah dibangun. Dapat diperkirakan bahwa LPKR memiliki persediaan properti Rp 1,2 triliun," ujarnya.
Advertisement