IHSG Menguat Terbatas, Investor Asing Lepas Saham Kapitalisasi Besar

Sempat berada di zona merah, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau meski naik tipis.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Des 2021, 15:58 WIB
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (8/12/2021) yang sebelumnya berada di zona merah. Namun, penguatan IHSG terbatas di tengah aksi beli investor asing di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan, IHSG naik tipis 0,02 persen ke posisi 6.603,79. Indeks LQ45 turun 0,48 persen ke posisi 945,59. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.632,94 dan terendah 6.584,96. Sebanyak 240 saham menguat, 272 saham melemah dan 162 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.424.031 kali dengan volume perdagangan 31,3 miliar. Nilai transaksi harian Rp 20,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 2,51 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.308.

Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Indeks sektor saham IDXtechno naik 3,44 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXproperty menguat 0,53 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 0,44 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXindustry turun 1,79 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,88 persen dan indeks sektor saham IDXbasic susut 0,38 persen.

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendraya menuturkan, IHSG cenderung mendatar pada Rabu pekan ini seiring minim sentimen di pasar saham.

Selain itu, IHSG telah menguat beberapa hari ini seiring kekhawatirna varian omicron mereda dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 atau PPKM level 3 yang dibatalkan di seluruh Indonesia menjadi katalis.

"Katalis negatif percepatan tapering. Inflasi Amerika Serikat di atas lima persen akan percepat tapering," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham INDX naik 34,31 persen

-Saham TNCA naik 23,50 persen

-Saham NICK naik 18,05 persen

-Saham BGTG naik 16,79 persen

-Saham GSMF naik 15,79 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham MGLV turun 9,85 persen

-Saham AVIA turun 6,99 persen

-Saham KUAS turun 6,99 persen

-Saham KBAG turun 6,98 persen

-Saham BESS turun 6,97 persen


Aksi Investor Asing

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 123 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 48 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 41 miliar

-Saham CMYR senilai Rp 31,1 miliar

-Saham ESSA senilai Rp 4,8 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham AVIA senilai Rp 135,3 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 73,8 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 72,5 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 30,2 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 21,9 miliar


Bursa Saham Asia

Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 0,06 persen, indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,34 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 1,42 persen, indeks Thailand mendaki 0,37 persen.

Selain itu, indeks Shanghai menanjak 1,18 persen dan indeks Taiwan bertambah 0,20 persen. Sedangkan indeks Singapura susut 0,20 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya