Tim DVI Identifikasi 7 Jenazah Korban Gunung Semeru Hari Ini, Total Sudah 17 Orang

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengidentifikasi tujuh jenazah korban bencana alam Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di RSUD dr Haryoto Lumajang Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 08 Des 2021, 18:07 WIB
Prajurit TNI mencari korban di lokasi tertimbunnya rumah di bawah abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Candi Murni, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Letusan gunung Semeru yang kuat menewaskan sejumlah orang dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. (AP Photo/Trisnadi)

Liputan6.com, Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengidentifikasi tujuh jenazah korban bencana alam Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di RSUD dr Haryoto Lumajang.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan, hari ini telah menerima tiga jenazah dan satu body part.

"Kami sampaikan kemarin malam tim DVI telah menerima satu body part dan hari ini tim DVI Polri telah menerima tiga jenazah sehingga sampai hari ini ada 34 jenazah yang telah diterima oleh tim DVI, untuk selanjutnya akan dilakukan proses identifikasi," ujarnya, Rabu (8/12/2021).

Ahmad Ramadhan sebelumnya juga menyampaikan sudah 10 jenazah yang teridentifikasi. Untuk hari ini tim DVI Polri telah berhasil melakukan proses identifikasi dan hasilnya adalah tujuh jenazah dapat teridentifikasi.

"Tujuh jenazah ini rinciannya adalah tiga jenazah perempuan dan empat jenazah laki-laki, kemudian kami sampaikan secara keseluruhan sampai hari ini sudah 17 jenazah, dari 34 dengan rincian 33 jenazah dan satu body part," ucapnya.

"Perlu kami sampaikan kepada rekan-rekan media, bahwa proses ini dapat terbantu lebih cepat berkat pihak keluarga yang menyerahkan data-data ataupun ciri-ciri, atau menunjukkan ciri-ciri yang lebih pas untuk korban," ujarnya.

"Seperti tahi lalat, tato, atau ciri-ciri khusus dari bagian-bagian jenazah yang telah disampaikan kepada tim," ujar Kabag Penum Mabes Polri ini.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menambahkan, dalam rangka upaya operasi kemanusiaan ini, Polda Jatim menambah kekuatan dengan menambah personel, tiga unit anjing pelacak atau K9 untuk membantu proses pencarian korban.

"Polda Jatim menambah personil untuk mem-backup dan bekerja sama dengan teman-teman dari TNI, Basarnas maupun dari BNPB, antara lain adalah selain hari ini kami menambah tiga tim atau tiga unit K9, untuk mendukung operasi pencarian yang ada di daerah Pronojiwo dan Candipuro," katanya.

Gatot mengatakan, Polda Jatim juga sudah menurunkan 14 alat berat untuk nanti bergabung dengan rekan-rekan dari BNPB untuk mendukung operasi dalam mengevakuasi korban maupun pembersihan lokasi yang terdampak.

"Sudah diturunkan juga tim backup dari Pus Inafis kemudian dari tim trauma healing baik dari Mabes maupun dari Polda Jatim, untuk ditempatkan di beberapa posko pengungsian," jelasnya.

Tim DVI Mabes Polri juga mendapat bantuan berupa satu buah kontainer pendingin untuk menyimpan jenazah korban Semeru.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Data Korban

Tim penyelamat melakukan pencarian korban di rumah yang terkubur abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Letusan Gunung Semeru menewaskan sedikitnya 34 orang. (AFP/Juni Kriswanto)

Sementara, Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Erwin Zainul Hakim kembali mengumumkan data jenazah yang berhasil teridentifikasi, diantaranya.

11. Mani, usia 60 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Desa Curah kobokan.

12. Zakira Talita Salsabila, usia 4 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Desa Curah Kobokan.

13. Ani Tri Hartini, usia 23 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Curah Kobokan.

14. Dwi Santoso, usia 35 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat Sumberejo.

15. Mustofa, usia 37 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat Kebonagung, Sumberwuluh, Candipuro.

16. Budi Cahyono, usia 40 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat Wono Cepoko Ayu.

17. Didik Aprianto, usia 30 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat Sriti Pronojiwo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya