Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendapatkan penghargaan di Anugerah Meritokrasi dengan kategori Sangat Baik. Anugerah ini diselenggarakan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Anugerah Meritokrasi digelar untuk memberikan penghargaan kepada 45 instansi yang memperoleh kategori pelaksanaan sistem merit Sangat Baik dan 77 instansi dengan kategori Baik. Dari 119 instansi Pemerintah yang diundang oleh KASN, 92 instansi hadir secara fisik dan 27 lainnya hadir secara virtual.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, pelaksanaan Anugerah Meritokrasi merupakan sebuah bentuk pengakuan dan apresiasi terhadap instansi Pemerintah yang berhasil melaksanakan sistem merit.
“Pemberian penghargaan ini diharapkan akan mengakselerasi tercapainya transformasi ASN Indonesia yang merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai Reformasi Birokrasi,” ujar Ma’ruf Amin, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).
Wakil Presiden juga mendorong penerapan sistem merit secara konsisten, dimulai dari sistem rekrutmen ASN, penggajian dan reward, pengukuran kinerja, promosi jabatan, hingga pengawasan.
“Kembangkan dan perkuat implementasi manajemen talenta dalam manajemen ASN. Hal ini penting untuk mempersiapkan kader penerus dengan talenta terbaik yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik,” ujarnya.
Keberhasilan meningkatnya jumlah penerima penghargaan, dari tahun sebelumnya yang hanya terdapat 81 Instansi ditetapkan mendapat kategori Sangat Baik dan Baik merupakan buah kerja keras dan komitmen seluruh jajaran di instansi pemerintah dalam memperbaiki manajemen ASN.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mentransformasi Manajemen ASN Indonesia
Ketua KASN Agus Pramusinto menambahkan, visi besar usia emas 100 tahun kemerdekaan Indonesia yakni menjadi negara berdaulat, maju, adil, dan makmur membutuhkan penggerak dan navigator unggul. ASN yang memiliki peran Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik, dan Perekat serta Pemersatu Bangsa, merupakan penggerak dan navigator paling tepat.
"Sistem merit diperlukan agar ASN benar-benar diisi oleh SDM aparatur yang netral, profesional, kompeten, dan berintegritas, sehingga birokrasi kita menjadi unggul dan berkelas dunia,” jelas Agus Pramusinto.
Ia juga mengharapkan agar sistem merit dapat mentransformasi Manajemen ASN Indonesia menjadi netral, dan secara adil menempatkan orang yang layak dalam jabatan.
“Hal ini hanya bisa terwujud apabila pengawasan sistem merit dilakukan secara independen. Ini menjadi penting karena tantangan organisasi ke depannya akan semakin dinamis dan tidak bisa ditebak, apalagi dengan hadirnya era VUCA yang mendorong birokrasi harus lebih agile dan unggul dalam meresponnya,” tuturnya.
Staf Ahli Bidang Pengembangan Produktivitas dan Daya Saing Ekonomi Kemenko Perekonomian Lestari Indah menyampaikan bahwa salah satu tantangan Kemenko Perekonomian dalam penerapan merit sistem adalah konsistensi dalam menjalankan program pengembangan karier pegawai. Program tersebut dimulai dari pemetaan talenta, analisis kesenjangan kompetensi dan kinerja, serta pembentukan talent pool dan rencana suksesi.
“Dengan keberhasilan mempertahankan predikat Sangat Baik dalam penerapan sistem merit, diharapkan Kemenko Perekonomian dapat lebih konsisten lagi dalam meningkatkan pengembangan kompetensi pegawai,” ungkapnya.
Advertisement