Perjuangan Boyband UN1TY, Baru 3 Bulan Debut Dilanda Pandemi dan Harus Tetap Produktif Berkarya

“Enggak mudah sebenarnya beradaptasi dengan kondisi ini. Tiga bulan setelah kami debut, harus mengalami pandemi. Kami harus memutar otak lagi, bagaimana agar bisa konsisten terus berkarya, supaya enggak kehilangan interaksi dengan pendengar kami,” kata Fiki.

Seiring waktu, berkat bantuan manajemen dan penggemar, UN1TY beradaptasi dengan gaya hidup di tengah wabah. Mereka kembali ke studio rekaman untuk memproduksi single baru. UN1TY mulai menemukan ritme kerja yang pas di single keempat, “Terbunuh Sepi.”

“Single keempat, kami melemparnya di masa pandemi. (Saat itu) banyak yang harus dibenahi karena keterbatasan kru untuk bikin video musik,” cowok bernama lengkap Muhammad Fikih Aulia membeberkan.

Selama pandemi, para personel UN1TY membiasakan diri bertemu dengan produser dan penata musik di jalur virtual. Adaptasi dan penerimaan diri dijadikan kunci menjaga produktivitas di tengah wabah Corona.

Walhasil, UN1TY kini punya delapan single termasuk “Friendzone,” yang video klipnya baru sebulan mengudara di YouTube namun berhasil menyerap 1,6 jutaan viewers.

“Di single kedelapan sama sekali enggak ada masalah berarti yang menghalangi kami tetap produktif dan berkarya. Semoga tahun depan situasi jadi lebih baik. Kita bisa lebih nyaman bertemu langsung dengan penggemar,” Fiki berharap.

Tantangan lain, menurut Fenly Christove yakni menjaga kekompakan. Mengingat, mayoritas boyband di Indonesia punya siklus yang sama yakni karier meroket, ditinggal satu-dua personel kemudian meredup. UN1TY punya dua resep merawat kekompakan.

“Pertama, komunikasi yang jelas. Kalau ada sesuatu yang ingin disampaikan, harus disampaikan dengan sopan meski (kami) seumuran. Jadi enggak ada yang tersinggung. Kedua, pelan-pelan (berproses) karena punya mimpi yang sama,” jelasnya.