Banyak Warga Ingin Foto, Akses Masuk Gunung Semeru Diperketat

Kendati sudah diperketat, namun terlihat ada beberapa warga dari luar desa setempat yang ingin masuk ke lokasi meski hanya untuk berfoto di area bekas awan panas guguran Gunung Semeru.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2021, 08:05 WIB
Polisi dengan anjing pelacak saat pencarian korban letusan Gunung Semeru selama pencarian korban di Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Berdasarkan laporan BNPB, jumlah korban meninggal hingga Rabu pukul 10.30 WIB hari ini berjumlah 41 orang dan 12 lainnya dalam pencarian. (AP Photo/Trisnadi)

Liputan6.com, Lumajang - Banywak warga yang ingin menyaksikan secara langsung wilayah yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru. Sedangkan lokasi terdampak erupsi itu membahayakan.

Untuk itu, petugas dan relawan menjaga akses masuk menuju Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dijaga berlapis mengantisipasi warga yang ingin menonton.

"Kami diperintah untuk menjaga agar tidak ada yang mendekat, apalagi sungai yang menjadi aliran lahar dingin juga semakin deras. Ini akan sangat berbahaya," ujar Didik, salah seorang relawan penanganan dampak bencana Gunung Semeru, saat ditemui di Lumajang, Rabu (8/12/2021). dilansir dari Antara.

Akses masuk Kampung Renteng yang ditandai dengan jembatan di atas sungai tersebut dipasang portal dari bambu dua lapis, kemudian dijaga warga setempat beserta relawan.

Tampak pula sejumlah anggota kepolisian setempat yang berjaga dan meminta warga menjauh jika tak memiliki kepentingan apapun.

Kendati sudah diperketat, namun terlihat ada beberapa warga dari luar desa setempat yang ingin masuk ke lokasi meski hanya untuk berfoto di area bekas awan panas guguran Gunung Semeru.

Beberapa warga dari luar Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, memang tak berhenti berdatangan ke Kampung Renteng. Mereka mayoritas beralasan sama, yakni ingin tahu secara langsung kondisi permukiman yang tertimbun abu vulkanik Gunung Semeru.

"Saya hanya ingin tahu. Paling setelah foto-foto, langsung pulang. Apalagi semakin gelap cuacanya," kata salah seorang yang enggan menyebutkan namanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 


Peningkatan Aktivitas Semeru

Tim penyelamat melakukan pencarian dekat rumah yang rusak setelah letusan Gunung Semeru di desa Curah Kobokan, Lumajang, Rabu (8/12/2021). Berdasarkan laporan BNPB, jumlah korban meninggal hingga Rabu pukul 10.30 WIB hari ini berjumlah 41 orang dan 12 orang dalam pencarian. (Juni Kriswanto/AFP)

Proses evakuasi di Kampung Renteng terus dilakukan dan diharapkan membuahkan hasil. Dikhawatirkan, jika banyak warga yang melihat dari dekat akan mengganggu proses evakuasi.

Pada Sabtu (4/12) sore terjadi peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas guguran dan berdampak pada daerah di sekitar gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu.

Ratusan warga terpaksa mengungsi ke berbagai tempat aman untuk menghindari awan panas dari gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya