Dirjen WHO Desak Dunia untuk Sigap Tangani Varian Omicron

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak agar pemerintah menanggapi Varian Omicron dengan cara yang tepat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 09 Des 2021, 08:30 WIB
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) (AP Photo)

Liputan6.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa pemerintah perlu menilai kembali tanggapan nasional terhadap COVID-19 dan mempercepat program vaksinasi untuk mengatasi Varian Omicron, meskipun terlalu dini untuk mengatakan seberapa baik suntikan yang ada akan melindungi terhadap varian baru.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Kamis (9/12/2021), Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penyebaran global varian menunjukkan itu bisa berdampak besar pada pandemi COVID-19, dan waktu untuk menahannya adalah sekarang sebelum lebih banyak pasien Omicron dirawat di rumah sakit.

"Kami meminta semua negara untuk meningkatkan pengawasan, pengujian, dan pengurutan," katanya dalam jumpa pers. 

"... Kepuasan apa pun sekarang akan menelan korban jiwa."

Direktur darurat WHO Mike Ryan mengatakan bahwa karena varian tersebut tampaknya lebih mudah menyebar, upaya harus digandakan untuk memutus rantai penularan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Efektivitas Vaksin

Seorang anak mendapatkan vaksin covid-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). Pemprov DKI menggelar vaksinasi massal bagi anak usia 12-17 tahun di Stadion GBK selama dua hari, yakni pada 3-4 Juli 2021. (merdeka.com/Imam Buhori)

WHO mencatat bukti awal dari BioNTech dan Pfizer tentang efektivitas vaksin mereka terhadap Omicron.

Perusahaan-perusahaan Jerman dan AS mengatakan bahwa tiga suntikan vaksin COVID-19 mereka mampu menetralkan varian Omicron baru dalam tes laboratorium, sementara dua dosis menghasilkan antibodi penetralisir yang lebih rendah.

Sebelum menyimpulkan hasil tes tersebut, kepala ilmuwan WHO mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah pengurangan antibodi penetral berarti suntikan itu kurang efektif.

"Masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa pengurangan aktivitas penetralan ini akan menghasilkan penurunan yang signifikan dalam efektivitas vaksin. Kami tidak tahu itu karena seperti yang Anda ketahui, sistem kekebalan jauh lebih kompleks," kata Swaminathan.

"Jadi yang kita butuhkan sekarang adalah upaya penelitian yang terkoordinasi dan tidak melompat ke kesimpulan studi demi studi."


Infografis Omicron Menyebar dari Afrika Selatan:

Infografis Omicron Menyebar dari Afrika Selatan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya