Buat Gebrakan Baru, Pembatik Garut Jadi Pelopor Batik Tulis di Kaus

Selain menarik minat milenial, batik tulis di kaus menjadi penting untuk menaikan pamor motif batik garutan sebagai ikon daerah.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 10 Des 2021, 06:00 WIB
Beberapa pembatik lokal Garut, Jawa Barat tengah menunjukan beberapa hasil inovasi mereka batik garutan pada kaos. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Demi menghidupkan asa pelaku industri batik garutan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengkampanyekan pembuatan batik kaus. Selama ini gambar kain kaus, hanya dilakukan melalui media sablon.

“Kami memiliki ide untuk batik di bahan kaus ini, mudah mudahan ke depan menjadi pelopor batik dari kaus itu dari batik Garutan,” ujar Ketua Dekranasda Garut Diah Kurniasari, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, inovasi untuk mengkampanyekan motif batik pada kaos penting untuk menaikan pamor motif batik garutan, sekaligus mengangkat ikon daerah.  

“Semoga menjadi pelopor biasanya kaus itu di printing pakai sablon sebagainya, ini kita jadi batik tulis inilah kelebihan dari batik garutan yang bisa membatik di kaos,” ujar dia.

Untuk memudahkan pemasaran, rencananya batik kaus garutan itu bakal diperkenalkan kepada Dinas-dinas dan instansi pemerintah di Garut, termasuk para tamu penting yang datang ke Garut.

 “Semoga para pembatik lebih bersemangat, mereka tidak merasa sendiri,” ujar dia menyemangati.

Saat ini ujar istri Bupati Garut tersebut, jumlah pembatik di Garut hanya tersisa sekitar 60-an orang, dengan mayoritas usia di atas 50 tahun, angka itu jauh menurun dari sebelumnya yang berada di angka 200 lebih.

“Dengan adanya motif batik kaus ini, minat para pemuda yang usia muda untuk ke belajar batik ini kembali meningkat,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tantangan Membatik di Kaus

Dimah, seorang pembatik dari Kampung Paledang, mengatakan pola membatik di kaus memiliki kesulitan tersendiri, sebab warna dari canting tinta batik mudah kering.

Selain itu, pengerjaan batik kaus memerlukan keterampilan khusus sehingga pengerjaannya relatif lama, meskipun gambar atau sketsa tulisan yang dibubuhkan dalam kaos terbilang sedikit. “Pengerjaannya bisa dua hari untuk satu kaus,” kata dia.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan pola membatik menggunakan kain katun atau sutera yang relatif lebih mudah, dengan pengerjaan yang lebih singkat.

“Kalau kaus cantingnya gregel (kering) harus-harus dikocok-kocok lagi itu, makanya hanya sedikit, kalau kain katun ukuran 2 meter satu minggu sudah selesai,” kata dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya