Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri peringatan hari antikorupsi sedunia (Hakordia) 2021 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Dalam sambutannya, Presiden mengingatkan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa dan membutuhkan penanganan extra pula.
“Korupsi merupakan extraordinary crime yang mempunyai dampak luar biasa, oleh sebab itu, harus ditangani dengan extraordinary juga,” kata Jokowi pada peringatan Hakordia, Kamis (9/12/2021).
Jokowi lantas membeberkan data kasus korupsi yang telah ditangani aparat hukum Indonesia. Menurutnya jumlah sudah cukup tinggi. Dilihat dari jumlah kasus yang ditangani aparat hukum jumlahnya juga termasuk tinggi. Meski demikian Jokowi mengingatkan aparat tidak jumawa.
Baca Juga
Advertisement
“Aparat penegak hukum termasuk KPK jangan berpuas diri, karena penilaian masyarakat terhadap upaya pemberantas korupsi masih diniliai belum baik. Semua harus sadar mengenai ini,” tegas Jokowi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Ranking Indeks Persepsi Korupsi Harus Diperbaiki
Jokowi menyampaikan bahwa pemberantasan korupsi berada di peringkat kedua masalah yang harus diselesaikan. Sementara peringkat pertama adalah penciptaan lapangan kerja dan ketiga adalah kebutuhan pokok.
Namun, kata Jokowi, korupsi sangat mempengaruhi pada indikator lainnya.
“Korupsi bisa ganggu lapangan kerja, korupsi juga bisa menaikkan harga kebutuhan pokok. Kalau dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara ranking indeks persepsi korupsi kita 2021 juga masih perlu kita perbaiki lagi,” kata Jokowi.
Advertisement