Jurnalis Filipina dan Rusia Tiba di Norwegia untuk Terima Hadiah Nobel Perdamaian

Sebuah acara penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian 2021 bakal digelar di Oslo, Norwegia pada Jumat 10 Desember 2021 mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2021, 12:24 WIB
Dua pemenang Nobel Perdamaian, Dmitry Muratov (kiri), pemimpin redaksi harian Rusia Novaya Gazeta, dan CEO Rappler Maria Ressa dari Filipina. (Novaya Gazeta via AP/Nadezhda Prusenkova)

Liputan6.com, Oslo - Dua jurnalis asal Rusia dan Filipina yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2021 sudah tiba di Oslo, Norwegia. Mereka bakal menerima penghargaan tersebut dalam sebuah acara yang berlangsung pada Jumat 10 Desember 2021 mendatang.

Komite Nobel Norwegia mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian 2021 kepada kedua jurnalis ini karena usaha mereka mengamankan kebebasan pers.

Hadiah Nobel Perdamaian merupakan penghargaan terbaru untuk jurnalis Filipina Maria Ressa, yang telah menerima berbagai penghargaan karena perjuangannya untuk kebebasan pers di Filipina.

"Ada sebagian dari diri saya (yang merasa) gembira (menerima penghargaan Nobel Perdamaian ini), tetapi ada juga kemarahan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik," kata Maria Ressa kepada reporter di bandara Manila pada Selasa 7 Desember dalam perjalanannya menuju ke ibu kota Norwegia, Oslo seperti dikutip dar

Pada Rabu 8 Desember, Ressa and enam organisasi media di Filipina kembali mendapatkan tuduhan pencemaran dari Sekretaris Bidang Energi pemerintah Filipina, Alfonso Cusi.

Secara keseluruhan, Ressa tengah menghadapi tujuh kasus hukum yang berbeda yang dilancarkan oleh pemerintah Filipina.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jurnalis Rusia

Maria Ressa, seorang jurnalis Filipina sekaligus CEO Rappler, berhasil meraih nobel perdamaian 2021.

Ressa berbagi hadiah Nobel perdamaian 2021 ini dengan jurnalis Rusia Dmitry Muratov, redaktur harian Novaya Gazeta. Sosoknya terkenal sering melontarkan kritik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sejak tahun 2000, enam jurnalis Novaya Gazeta telah dibunuh karena pekerjaan mereka, termasuk reporter investigasi Anna Politkovskaya. Dia banyak menulis tentang perang di Chechnya, termasuk pelecehan yang dilakukan oleh pasukan militer Rusia. Dia dibunuh di Moskow pada 2006.

Salah seorang pendiri Novaya Gazeta adalah mantan pemimpin Uni Soviet dan juga pemenang hadiah Nobel Perdamaian, Mikhail Gorbachev. Gorbachev menyebut Muratof sebagai seorang jurnalis yang berani.

Muratov sempat berbicara kepada reporter pada Oktober lalu setelah diberitahu tentang kemenangannya. "Bagi kami hadiah ini menandai pengakuan pada apa yang dilakukan mendiang rekan-rekan kami," katanya.


Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi COVID-19

Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya