Liputan6.com, Jakarta - Farmalab mengatakan tidak memiliki kompetensi untuk mengetahui jenis varian, termasuk Omicron, pada seseorang yang terinfeksi COVID-19. Sebagai laboratorium pemeriksa, ketika ada seseorang melakukan tes PCR yang bisa diketahui adalah negatif atau positif seperti disampaikan Manajer Laboratorium Farmalab Cikarang, Kabupaten Bekasi, Ardi.
"Laboratorium kami tidak memiliki kompetensi untuk itu," kata Ardi meluruskan hoaks seputar masuknya varian Omicron di RI lewat sambungan telepon dengan Health-Liputan6.com pada Kamis (9/12/2021).
Advertisement
"Kami adalah lab pemeriksa. Kalau untuk bisa mengetahui jenis varian (virus Corona) itu perlu dilakukan genome sequencing. Di kami enggak ada alat seperti itu," katanya.
Lebih lanjut, Ardi mengatakan bahwa yang berwenang melakukan pemeriksaan genome sequencing untuk mengetahui jenis varian termasuk varian Omicron, adalah Kementerian Kesehatan.
Hoaks Omicron Masuk Indonesia
Sebelumnya, beredar kabar yang mengatakan bahwa varian baru Corona Omicron sudah masuk di Indonesia. Disebut-sebut, hasil tersebut diketahui dari Farmalab Cikarang Bekasi. Faktanya, berdasarkan penjelasan Ardi, Farmalab tidak memiliki kompetensi mengetahui jenis varian virus Corona.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi pun menegaskan bahwa belum ada varian Omicron terdeteksi di Indonesia.
"Dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang terus dilakukan pemerintah secara intensif, varian baru Omicron belum terdeteksi di Indonesia," kata Nadia.
Meski begitu, Pemerintah terus mengingatkan agar waspada dan tidak lengah dalam menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Advertisement