Liputan6.com, Jakarta - Peretasan dan pengambialihan akun YouTube dengan subscriber berjumlah banyak untuk dipakai sebagai sarana promosi mata uang dan aset kripto kini marak terjadi.
Sebelumnya, komedian Sule menjadi korban peretasan akun YouTube. Akun YouTube-nya yang punya 7 juta subscriber dibajak dan diganti nama menjadi MicroStrategy INC. MicroStrategy diketahui merupakan sebuah perusahaan trading Bitcoin.
Advertisement
Selang beberapa hari, akun YouTube BNPB Indonesia juga dibajak. Nama kanalnya diganti menjadi Ethereum 2.0 dan dipakai untuk live streaming soal Ethereum.
Tidak hanya itu, rupanya akun YouTube Vidi Aldiano diretas juga. Namun kini akun YouTube-nya sudah kembali dipulihkan.
Dalam klarifikasinya melalui Instagram Stories, Vidi Aldiano mengkonfirmasi kanal YouTube-nya memang sempat diretas.
"Yes, YouTube gue ke-hack, somehow I don't know how, tapi kayak udah diatasi sama tim YouTube-nya langsung, gue dah dapat email katanya udah ke-restore. So everything is fine," kata Vidi Aldiano, dikutip dari Instagram Stories-nya, Kamis (9/12/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Terima Email dan Permintaan TFA
Vidi Aldiano mengaku bingung kenapa akun YouTube-nya bisa diretas, pasalnya ia juga tidak menerima email konfirmasi ataupun permintaan two-factor-authentication (untuk akses masuk akun YouTube-nya).
Vidi Aldiano mengatakan, si peretas juga dengan mudahnya mengganti nama kanal YouTube-nya dengan nama Ethereum. Padahal menurutnya, penggantian nama kanal YouTube tidaklah mudah karena harus menghubungi pihak YouTube.
Kendati demikian, menurut Vidi Aldiano, saat ini kanal YouTube-nya sudah kembali normal berkat bantuan dari pihak Google Indonesia dan YouTube.
Boleh dibilang, modus pembajakan akun YouTube milik Sule dan BNPB Indonesia, peretasnya mengubah nama kanal YouTube korbannya menjadi hal yang terkait promosi mata uang kripto.
Kanal YouTube Vidi Aldiano juga sempat dipakai untuk menayangkan live streaming promosi mata uang kripto.
Advertisement
Kata Pakar Keamanan Siber
Menanggapi hal ini, Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya mengungkap, tujuan utama si pembajak adalah mendapatkan akses kepada subscriber dari akun yang dibajak.
Apalagi, jumlah subscriber akun-akun yang diambil alih cukup banyak sehingga penyerang bisa leluasa menayangkan konten yang ingin mereka promosikan, dalam hal ini terkait mata uang kripto.
Alfons ketika dihubungi Tekno Liputan6.com, Kamis (9/12/201) mengungkap modus serangan yang dilakukan hacker dalam mengambil alih kanal YouTube dengan subscriber cukup banyak.
"Rasanya kemungkinan besar pengambilalihan terjadi pada akun yang tidak diproteksi dengan two-factor authentication," kata Alfons.
Ia mengungkapkan, selain tidak memproteksi akun dengan baik, kejadian pengambilalihan kanal YouTube juga terjadi ketika pemilik akun menggunakan password yang sama untuk banyak akun.
Dalam hal ini, kemungkinan ada akun layanan digital lain yang bocor dan menggunakan alamat email yang sama.
Dari situ, peretas yang sudah mengetahui kebocoran selalu mencoba-coba pada akun lain. Jika kebetulan password satu layanan digital dengan layanan digital lainnya sama, akun bisa dengan mudah diambil alih.
(Tin/Ysl)
Infografis Tentang Google
Advertisement