Manfaat Tak Terduga Menari pada Kesehatan Mental

Menari ternyata memiliki segudang manfaat tak terduga.

oleh Diviya Agatha diperbarui 12 Des 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi Menari secara Berkelompok Credit: pexels.com/Tim

Liputan6.com, Jakarta Bagi mereka yang mencintai dunia tari, melakukan gerakan ke sana ke mari menjadi suatu hal yang menyenangkan. Disadari atau tidak, menari pun ternyata dapat memperbaiki suasana hati.

Namun, bagaimana hubungan antara menari dengan kesehatan mental? Lalu, apa saja yang menjadi manfaatnya? Melansir Verywell Mind, berikut penjabarannya.

1. Tarian bebas

Menurut studi yang dipublikasikan dalam UCLA Health pada Agustus 2021 lalu, gerakan tarian yang bebas atau yang kerap dikenal dengan free-flowing dance menunjukkan hasil yang positif pada kondisi mental pada partisipannya.

Penelitian ini dilakukan pada 1.000 penari di seluruh dunia yang mengalami depresi, kecemasan, atau memiliki riwayat trauma. 98 persen diantaranya mengatakan bahwa menari dapat meningkatkan suasana hati mereka.

Para partisipan pun mengungkapkan bahwa tarian bebas tersebut memberikan mereka lebih banyak kepercayaan diri dan menimbulkan rasa kasih dalam hati.

2. Tarian berkoreografi

Studi dalam jurnal Frontiers in Aging Neuroscience mengungkapkan manfaat berbeda lainnya. Penelitian satu ini membandingkan manfaat antara berjalan, peregangan, dan menari.

Tarian country menjadi pilihan dalam penelitian ini dan menggunakan partisipan lansia berusia 60 hingga 70 tahun. Partisipan sudah tercatat sebelumnya memiliki otak sehat dan tidak menunjukkan adanya gangguan kognitif apapun.

Koreografi yang diberikan pun menjadi lebih menantang dari waktu ke waktu. Setelah jangka waktu enam bulan, kemampuan otak para relawan pun diuji ulang dan dibandingkan dengan sebelum melakukan penelitian.

"Hanya ada satu kelompok yang menunjukkan peningkatan fungsi otak, yakni pada mereka yang menari," ujar penulis utama studi sekaligus ahli saraf dan direktur BRAiN Lab di Colorado State University, Agnieszka Burzynska.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tarian berkoreografi seperti country dance dapat merangsang otak secara kognitif lewat mengingat gerakan. Itulah mengapa terjadi peningkatan pada kesehatan otak para lansia tersebut.


3. Synchronized dance

Tarian yang di sinkronisasikan seperti flash mob atau zumba menunjukkan manfaat untuk membangun kedekatan dan membuat orang-orang yang melakukannya merasa dekat satu sama lain.

Tarian jenis ini juga dinilai dapat membangun persahabatan. Bahkan dapat meningkatkan rasa toleransi yang lebih tinggi. Hal tersebut dijabarkan dalam jurnal Biol Lett yang dipublikasikan dalam PubMed.

Peneliti mengungkapkan, ketika peserta menari, hormon endorfin dilepaskan. Dengan demikian, masing-masing dari mereka yang menari juga bisa merasakan kedekatan satu sama lain dengan lebih efektif.

4. Dance therapy

American Dance Therapy Association (ADTA) mengungkapkan bahwa tari terapi atau therapy dance merupakan sebuah gerakan psikoterapi yang digunakan untuk menyelaraskan kognitif, emosional, sosial, dan juga fisik penarinya.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Psychology pun mengungkapkan bagaimana hubungan antara gerakan pada jenis tarian ini dengan psikologis.

Hasil menunjukkan bahwa gerakan dan tarian yang masuk dalam kategori ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan keterampilan interpersonal. Secara bersamaan, hasil menunjukkan adanya penurunan rasa kecemasan dan depresi pada partisipannya.


Infografis

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya