Hasil Uji Lab, 3 Dosis Vaksin Pfizer Ampuh Hadapi Omicron

Tiga dosis vaksin COVID-19 mereka kembangkan bisa mencegah seseorang sakit parah bila terpapar varian baru Corona, Omicron.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Des 2021, 15:00 WIB
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin virus corona COVID-19 Pfizer di Rumah Sakit Zainoel Abidin, Banda Aceh, Aceh, Selasa (9/11/2021). Vaksinasi COVID-19 di kalangan warga Kota Banda Aceh tembus 80 persen. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - BioNtech dan Pfizer mengungkapkan hasil uji laboratorium, tiga dosis vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan bisa mencegah seseorang sakit parah bila terpapar varian baru Corona, Omicron. Hal ini sekaligus mengindikasikan perlu booster pada mereka yang sudah divaksin Pfizer.

Mereka mengatakan, riset yang dilakukan memperlihatkan bahwa pemberian dua dosis menghasilkan antibodi yang jauh lebih rendah dari suntikan tiga dosis dalam menghadapi Omicron. Meski begitu, pemberian dua dosis suntikan vaksin Pfizer tetap dapat melindungi orang tersebut dari kondisi parah akibat paparan varian Omicron.

"Pada suntikan pertama itu pertahanan, lalu dua dosis vaksin itu mungkin bisa dikompromikan, lalu dengan tiga dosis vaksin untuk mengembalikan perlindungan," kata Chief Medical Officer Ozlem Tuereci dalam konferensi pers mengutip Channel News Asia, Kamis (9/12/2021).

BioNTech - Pfizer kini juga tengah mengembangkan vaksin baru yang secara spesifik menghadapi varian Omicron. Kemungkinan bakal tersedia pada Maret 2022.

Perusahaan farmasi Jerman - Amerika Serikat ini merupakan produsen vaksin COVID-19 pertama yang melaporkan efikasi produknya dalam menghadapi Omicron.


Omicron Sudah Terdeteksi di 57 Negara

Tamu hotel Karantina di Hong Kong kenakan masker katup dan menyebabkan penularan virus corona varian Omicron. (Pexels/cottonbro)

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyampaikan COVID-19 varian Omicron kini telah dilaporkan ada di 57 negara. Diperkirakan jumlah itu akan terus bertambah.

“Kami sekarang mulai melihat gambaran yang konsisten dari peningkatan pesat dalam transmisi, meskipun untuk saat ini tingkat peningkatan yang tepat relatif terhadap varian lain masih sulit untuk diukur,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom dalam keterangan pers Rabu (8/12/2021).

Data yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan ada peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron, tetapi masih butuh banyak data untuk menarik kesimpulan yang lebih tegas.

Ada juga beberapa bukti bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta. Namun, masih terlalu dini untuk memastikan penyebaran varian Corona yang masuk kategori variant of concern ini.


Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron.

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya