Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar saham pada minggu pertama Desember 2021. Kapitalisasi pasar saham menyentuh Rp 8.136 triliun, atau naik 16,76 persen per 6 Desember 2021 dari 2020 mencapai Rp 6.968 triliun.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik ke posisi 6.547 hingga 6 Desember 2021 dari 2020 di posisi 5.979. Total dana kelolaan tumbuh 2,93 persen atau Rp 847 triliun hingga 6 Desember 2021.
Advertisement
"Total AUM dana kelolaan juga meningkat 2,93 persen atau Rp 847 triliun sampai dengan 6 Desember 2021,” tutur dia dalam Media Gathering 2021, Sinergi Pasar Modal bagi Pemulihan Ekonomi, Kamis (9/12/2021).
Di sisi lain, hingga 6 Desember 2021, ada 52 emiten yang sudah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada 2020, jumlah emiten yang tercatat ada 53.
"Tapi mudah-mudahan ini sampai akhir 2021 masih ada emiten yang melakukan IPO," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penghimpunan Dana di Pasar Modal
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total penghimpunan dana di pasar modal hingga 2 Desember 2021 mencapai Rp 306,1 triliun. Dari penghimpunan dana di pasar modal itu, terbesar dari rights issue.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, angka tersebut paling banyak berasal dari aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMDHMETD) atau rights issue.
“Sampai dengan 2 Desember 2021, total penggalangan dana yang berhasil dihimpun dari IPO saham, obligasi, sukuk serta right issue sebesar Rp 306,1 triliun. terdiri dari pencatatan saham sebesar Rp 51,6 triliun, pencatatan obligasi dan sukuk sebesar Rp 91,30 triliun serta rights issue sebesar Rp 163,18 triliun,” ujar dia kepada wartawan, Jumat, 3 Desember 2021.
Bursa memperkirakan total penggalangan dana tersebut akan terus meningkat. Hal itu mengingat masih ada daftar antrean perusahaan-perusahaan pada pipeline pencatatan saham, obligasi dan sukuk serta pipeline rights issue.
BEI menargetkan 66 instrumen tercatat pada sepanjang tahun ini. Di antaranya termasuk saham, obligasi, ETF, EBA, DIRE & DINFRA.
Khusus untuk IPO, Bursa saat ini telah mengantongi 30 perusahaan yang di pipeline. Sementara terdapat 43 emiten baru yang telah melantai di Bursa sepanjang tahun ini.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement