Liputan6.com, Jakarta WHO mengatakan varian Omicron sudah terdeteksi di 57 negara. Kabar terkait gejala yang ditimbulkan oleh varian satu ini juga dinilai berbeda dari varian-varian sebelumnya.
Catatan dari dokter di Afrika Selatan, Unben Pillay, pasien yang terpapar varian Omicron memiliki gejala berbeda pada malam hari.
Advertisement
"Satu tanda yang muncul adalah pasien berkeringat pada malam hari," ujar Unben dalam briefing bersama Departemen Kesehatan Afrika Selatan dikutip Express.co.uk, Kamis (9/12/2021).
Keringat malam atau night sweat tersebut dapat menyebabkan pakaian yang dikenakan hingga tempat tidur menjadi basah meskipun dalam udara yang sejuk.
Unben pun mengungkapkan para pasien berdatangan dengan batuk kering, demam, dan banyak nyeri di tubuh. Namun, gejala yang ditimbulkan pada orang yang sudah melakukan vaksinasi COVID-19 pun dinilai jauh lebih baik.
Pasien COVID-19 dengan varian Omicron juga dikabarkan tidak menunjukkan batuk yang terus-menerus atau kehilangan indra perasa atau penciumannya (anosmia), yang mana dua gejala tersebut dominan ditemukan pada varian-varian sebelumnya.
Gejala Lainnya
WHO sendiri mengungkapkan bahwa gejala varian Omicron sendiri masih belum diketahui dengan jelas.
Namun, apabila kondisi badan sedang tak dalam keadaan sehat dan memiliki beberapa gejala yang telah disebutkan, masyarakat pun diminta untuk tetap di rumah meski telah divaksinasi.
Mengutip Fox News, berikut ciri-ciri gejala lainnya dari varian Omicron menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC):
1. Demam atau kedinginan
2. Batuk
3. Sesak napas atau kesulitan bernapas
4. Nyeri otot atau tubuh
5. Sakit kepala
6. Kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan
7. Hidung tersumbat atau pilek
8. Mual atau muntah
9. Diare
Dalam kasus yang serius, gejala dari orang yang terpapar varian Omicron juga dapat berupa kehilangan kemampuan bicara atau mobilitas, kebingungan, dan nyeri dada.
Advertisement