Bos Instagram Mau Kembalikan Tampilan Feed Sesuai Kronologi Waktu Unggah

Bos Instagram Adam Mosseri bermaksud mengembalikan tampilan feed Instagram sesuai kronologi waktu unggah, bukan sesuai personalisasi atau selera pengguna.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Des 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi Instagram. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Bos Instagram Adam Mosseri diminta untuk audiensi dengan subkomite Senat AS, Rabu, 8 Desember 2021, waktu AS.

Pria yang menjabat sebagai Instagram Head ini mengatakan, perusahaan tengah mengembangkan versi feed yang akan memperlihatkan unggahan-unggahan pengguna sesuai kronologi waktu posting.

Sekadar informasi, saat ini, tampilan feed Instagram menggunakan algoritma berbasis preferensi pengguna.

Perlu diketahui, feed yang ditampilkan berdasarkan algoritma Instagram diperkenalkan pertama kali pada 2016. Lalu, Instagram memperbaruinya pada 2017 dan menyertakan unggahan yang direkomendasikan atau preferensi pengguna. Demikian dikutip dari The Verge, Kamis (9/12/2021).

Tampilan feed semacam ini secara luas tidak disukai oleh banyak pengguna. Pasalnya pengguna merasa lebih senang kalau melihat unggahan teman-teman sesuai kronologi waktu.

Tampilan feed yang saat ini diaplikasikan Instagram diatur berdasarkan teknologi AI. Apa yang muncul dan dilihat pengguna adalah feed yang dipersonalisasi, sesuai preferensi dan aktivitas pengguna Instagram.

Meski berdasarkan personalisasi atau selera pengguna, tampilan feed ini kurang populer di kalangan pengguna.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Usulan Bos Instagram untuk Lindungi Anak di Platform Online

Ilustrasi Instagram di Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Kembali ke kesaksian Mosseri di depan Senat AS, ia mengusulkan pembentukan badan industri yang menentukan praktik terbaik atas penanganan data anak-anak dan kontrol orang tua untuk membantu menjaga anak-anak tetap aman saat online.

Menurutnya, badan ini akan menerima masukan dari orang tua, regulator, dan masyarakat sipil. Kemudian, badan ini akan menciptakan standar dan perlindungan yang sifatnya universal.

Mosseri mengatakan, platform perlu mendapatkan perlindungan sesuai dengan Section 230 Undang-Undang Kepatuhan Komunikasi, yakni dengan mengikuti standar tersebut.

Meski begitu, para senator yang turut mendengar pendapat Mosseri skeptis bahwa badan industri bisa berjalan efektif.

Senator Richard Blumenthal menyindir Mosseri. Menurutnya, waktu untuk membuat kebijakan sendiri sudah berakhir.

Senator Blumenthal merupakan senator yang menyerukan adanya langkah-langkah keamanan anak di dunia online, guna mengatasi kekhawatiran tentang dampak Instagram.


Fitur Take a Break Dapat Kritikan

Instagram Reels. Kredit: Instagram

Masih menyoal keamanan anak-anak di platform, pada Selasa lalu Instagram mengumumkan kehadiran fitur bernama "Take a Break."

Fitur ini telah mulai diuji coba sejak bulan lalu bagi para pengguna di Amerika Serikat dan pengguna di negara lain yang berbahasa Inggris.

Fitur Take A Break meminta pengguna untuk menjeda penggunaan aplikasi setelah mereka memakainya untuk jangka waktu tertentu. "Lebih banyak kontrol orang tua atas penggunaan Instagram oleh anak remaja, bakal dirilis tahun depan," kata Mosseri.

Menanggapi fitur Take a Break, Senator Blumenthal menyebut, "Apa yang Anda sarankan sejauh ini mengecewakan. Itu tidak akan menyelamatkan anak-anak dari efek kecanduan terhadap platform Anda."

(Tin/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya