Mentan Sebut 884 Hektare Lahan Pertanian Rusak Akibat Erupsi Semeru

Lahan pertanian warga yang rusak dan gagal panen akibat erupsi Semeru yaitu tanaman pangan hortikultura dan perkebunan di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 09 Des 2021, 20:34 WIB
Seorang warga memeriksa lahan pertanian yang terdampak letusan Gunung Semeru di Lumajang, Provinsi Jawa Timur (3/12/2020). (AFP/Juni Kriswanto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, sebanyak 884 hektare lahan pertanian warga rusak akibat terkena awan panas letusan Gunung Semeru.

"Yang rusak parah yang saya ingat ada 884 hektare, dari kurang lebih 11 ribu hektare lahan pertanian di sana," ujar Mentan Syahrul saat menghadiri Hari Lahan Sedunia di Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor, Kamis (9/12/2021).

Lahan pertanian warga yang rusak dan gagal panen yaitu tanaman pangan hortikultura dan perkebunan di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Sesuai perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kementerian Pertanian diminta untuk segera membersihkan lahan pertanian akibat awan panas guguran dan material vulkanik Semeru tersebut.

"Langkah pertama, yang masih bisa diselamatkan dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida dan lain-lain dan melakukan pembersihan," kata dia.


Petani Terdampak Erupsi Semeru Bisa Ajukan Klaim Asuransi

Gunung Semeru menjulang di atas rumah-rumah yang rusak akibat letusannya pada Sabtu, di Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Berdasarkan laporan BNPB, jumlah korban meninggal hingga Rabu pukul 10.30 WIB hari ini berjumlah 41 orang dan 12 orang dalam proses pencarian. (AP Photo/Trisnadi)

Langkah selanjutnya adalah melakukan recovery agar para petani bisa kembali bercocok tanam di lahan mereka.

"Pada agenda recovery harus kembali bercocok tanam di tempat seperti semula," ujar dia.

Para petani yang lahannya rusak atau gagal panen akibat awan panas dan terjangan banjir lahar, lanjut Syahrul, bisa mengajukan klaim asuransi. Asuransi ini bisa meringankan petani.

"Asuransi segera kita selesaikan," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya