Ketahui Penyebab Anak Berperilaku Buruk dan Cara Mengatasinya

Ada beberapa kemungkinan penyebab yang memicu anak berperilaku tidak baik dan cara mengatasinya

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2021, 14:03 WIB
Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/Ketut

Liputan6.com, Jakarta - Mengamati tumbuh kembang anak menjadi prioritas para orang tua. Tingkah para bocah memang tak pernah bisa ditebak, saat berperilaku baik tentu sangat menyenangkan. Namun, kerap kali anak berperilaku tidak sopan, mengejek ataupun tidak hormat.

Perilaku ini tentu sangat mengkhawairkan bagi orang tua dan perlu perhatian khusus. Apapun yang dilakukan anak bukan tanpa sebab, oleh sebab itu cari tahu sebabnya bukan malah memperburuk keadaan dengan menghakimi misalnya.

Untuk itu, ketahui beberapa kemungkinan penyebab yang memicu anak berperilaku tidak baik dan cara mengatasinya, seperti melansir dari Times Of India, Sabtu (18/12/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi suasana hati dan perilaku

Kenali ciri stres pada anak. (Sumber Foto: Parkland Children's Academy)

Meskipun Anda mungkin tidak menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan tentang segala sesuatunya, perspektif anak selalu berbeda dan belum pernah ada sebelumnya.

Mungkin ada sesuatu yang mengganggu dari skenario saat ini yang mengacaukan pikiran anak, kemudian memunculkan reaksi yang mengganggu dalam bentuk rasa tidak hormat.

1. Bias Budaya, Gender dan Generasi

Bias apa pun di lingkungan anak yang membuat mereka merasa rendah diri atau mengacaukan kepercayaan diri mereka yang baru lahir dapat mengarah pada pembentukan mental dan dapat menemukan ekspresi yang tidak sehat dalam percakapan sehari-hari.

2. Penyakit

Jika anak Anda mengidap suatu penyakit, maka iritabilitas atau kemampuan menanggapi rangsangan dalam tubuh mempengaruhi perilaku mereka, karena pikiran yang sehat hanya berada dalam tubuh yang sehat.


3. Pengaruh Rumah

Ilustrasi Anak Belajar Matematika Credit: pexels.com/Olia

Meskipun Anda mungkin tidak secara eksplisit menunjukkan rasa tidak hormat kepada pasanganmu atau anggota keluarga atau komunitas lain di hadapan anakmu, tetapi ada bentuk lain di mana seseorang dapat tidak menghormati seseorang. Perilaku Anda kemungkinan besar akan diambil oleh anakmu secara tidak sadar.

4. Bulying atau ada riwayat trauma yang belum selesai

Anak Anda mungkin menghadapi intimidasi di sekolah atau terganggu oleh trauma yang belum terselesaikan yang berasal dari tahun-tahun pembentukannya. Peristiwa tersebut memiliki efek buruk pada harga diri dan dapat memicu perilaku tidak sopan termasuk berteriak dan berbicara kembali bentuk mendapatkan kembali kendali diri.

5. Pengaruh Buruk

Pengaruh buruk dapat berasal dari lingkaran pertemanan yang tidak baik di mana kecerdasan emosional diturunkan ke tingkat perilaku beracun seperti tidak hormat.


Cara Mengatasinya

Ilustrasi Keluarga Credit: pexels.com/Emma

Setelah mengidentifikasi alasan di balik perilaku bermasalah anak Anda, penting untuk menyelesaikan masalah yang menyebabkan perilaku ini. Berikut beberapa metode yang dapat membantu prosesnya.

1. Memerintah dengan Memberi Contoh 

Memerintah dengan memberi contoh sangat penting dan jika Anda mempraktikkan apa yang Anda ajarkan, anak Anda secara otomatis akan sangat menghargai Anda dan meniru perilakumu. Langkah pertama menuju pengajaran rasa hormat adalah memberikan rasa hormat.

2. Cinta dan Kasih Sayang

Memberikan cinta dan kasih sayang kepada seorang individu adalah bentuk penyembuhan yang paling utama dan paling ampuh. Baru setelah Anda duduk dengan anakmu dengan tenang dan berbicara dengan mereka sepanjang hari, Anda akan benar-benar mengetahui keadaan mereka. Ini juga membuat mereka merasa dicintai dan penting.


3. Sabar

Ilustrasi Parenting Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Sering dikatakan bahwa kesabaran adalah bentuk cinta yang paling lembut. Untuk mewujudkannya, Anda harus menghindari perbandingan atau percakapan apa pun yang membuat mereka merasa 'lebih rendah' ​​dari seseorang. Bersabar dengan mereka saat mereka sedang menjalani penyembuhan adalah kunci untuk berubah.

4. Terapi dengan Ahlinya

Meskipun kebanyakan orang masih percaya bahwa terapi hanya boleh dipertimbangkan jika situasinya sangat mengerikan, itu tidak benar.

Siapapun, tidak peduli seberapa besar masalah yang mereka hadapi, dapat mencari bantuan profesional karena membantu seseorang mengenal diri sendiri lebih baik dan bekerja pada diri sendiri.

5. Apresiasi

Ketika Anda melihat perubahan, atau mencatat kemajuan, sangat penting untuk mendorong perilaku itu dengan memuji anak. Ini menegaskan kembali keyakinan mereka pada apa yang mereka lakukan dan memotivasi mereka untuk berlatih lebih banyak.

 

Penulis:

Ulwanul Askan

UIN Jakarta

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya