IPO, Adaro Minerals Bidik Dana Rp 756,07 Miliar

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk akan menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 6.048.580.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Des 2021, 08:06 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk, perusahaan bergerak di pertambangan batu bara metalurgi akan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO).

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk akan menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 6.048.580.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu setara sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penih setelah IPO. Demikian mengutip laman e-ipo.co.id, Jumat (10/12/2021).

Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp 100-Rp 125 per saham. Dengan demikian, perseroan akan meraup dana maksimal Rp 756,07 miliar.

Adapun bila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, sumber efek yang akan digunakan untuk memenuhi ketentuan penyesuaian alokasi efek untuk porsi penjatahan terpusat adalah saham baru yang diterbitkan perseroan sebanyak-banyaknya 604.858.000. Jumlah itu Sentara 1,48 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Perseroan akan memakai dana ipo antara lain 60 persen untuk keperluan pemberian pinjaman kepada perusahaan anak yaitu PT Maruwai Coal atau MC dan sisanya untuk membayar kembali sebagian pokok atas pinjaman perseroan dari Adaro Energy.

Dalam pelaksanaan IPO ini, Adaro Minerals Indonesia telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Untuk jadwal IPO yaitu masa penawaran awal pada 9-16 Desember 2021, perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 Desember 2021, perkiraan masa penawaran umum pada 24-28 Desember 2021.

Kemudian tanggal penjatahan pada 28 Desember 2021, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 29 Desember 2021, dan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Desember 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Keuangan

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Melihat kinerja keuangan hingga 31 Agustus 2021, perseroan mencatat pendapatan usaha USD 206,62 juta atau alami kenaikan dibandingkan 2020 USD 74,79 juta.

Perseroan mencatat laba periode berjalan USD 44,99 juta hingga Agustus 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD 18,63 juta.

Perseroan mencatat aset USD 811 juta hingga 31 Agustus 2021. Sementara itu, liabilitas USD 761,96 juta dan ekuitas USD 49,03 juta hingga 31 Agustus 2021.

Selain itu, perseroan menyatakan apabila membukukan laba bersih pada suatu tahun buku, perseroan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham berdasarkan rekomendasi direksi dengan persetujuan RUPS. Perseroan hanya dapat membagikan dividen apabila perseroan mempunya saldo laba yang positif.

Adapun mulai tahun buku 2021, manajemen perseroan merencanakan rasio pembayaran dividen hingga 45 persen dari laba bersih konsolidasi perseroan setiap tahun

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya