Yelooo Kantongi Pendapatan Rp 13,1 Miliar hingga September 2021

Ke depan, Yelooo akan fokus pada penyediaan infrastruktur dan layanan Internet cepat berbasis fiber optic.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2021, 08:44 WIB
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan startup aplikasi travelling berbasis connectivity, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) membukukan pendapatan sebesar Rp13,1 miliar pada sembilan bulan pertama 2021 atau tumbuh hampir 500 persen dari pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,2 miliar.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Yelooo Integra Datanet Wewy Suwanto melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, dikutip Jumat, (10/12/2021). Kontribusi pendapatan terbesar Yelooo masih dari penjualan digital produk yang melesat tumbuh sepanjang 2021.

Yelooo melakukan pengembangan ke bisnis digital product dan data dalam negeri tahun ini. Langkah tersebut merupakan strategi perseroan untuk mengimbangi penurunan penjualan akibat pandemi Covid19 tahun lalu, dimana seluruh kegiatan traveling berhenti total.

"Langkah yang kami ambil tersebut cukup berhasil, kami membukukan kenaikan yang cukup siginifikan dari sisi pendapatan di tahun 2021," kata dia.

Namun, perolehan laba kotor dan laba bersih perseroan hingga sembilan bulan di 2021 masih sama dengan periode tahun 2020 karena masih terikat kontrak dengan beberapa supplier termasuk data internasional.

Yelooo sebelumnya fokus pada koneksi WiFi untuk outbound travel mobile. Sementara saat ini Yelooo fokus untuk menjadi pemain inbound mobile connectivity domestic, WiFi dan lainnya. 

"Yelooo melihat penggunaan internet di pasar domestik meningkat tajam selama pandemi Covid-19. Strategi ini akan semakin melengkapi layanan Conectivity Yelooo dari dalam dan luar negeri seiring industri travel dan pariwisata yang mulai bangkit kembali," kata Wewy.

Ke depan, Yelooo akan fokus pada penyediaan infrastruktur dan layanan Internet cepat berbasis fiber optic. Yelooo akan mengembangkan bisnisnya terutama di daerah terpencil di mana koneksi akan internet sangat dibutuhkan.

"Yelooo juga masuk pada bisnis FTTH (Fiber to The Home) dan home business. Sementara untuk tahun 2022, Yelooo akan menyediakan koneksi untuk travel di pasar domestik dengan menggunakan mobile dan fixed line," kata dia.

 

 


Gerak Saham YELO

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya Yelooo telah menggandeng PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dalam rangka membangun infrastruktur digital terutama di kota tier-2 dan tier-3 yang sejalan dengan rencana bisnisnya. Melalui kolaborasi itu kedua perusahaan berharap bisa mempercepat penerapan dan penggunaan teknologi Metaverse di Indonesia.

Yelooo didirikan pada 2017 sebagai perusahaan penyedia jasa rental Mifi, Passpod, yang saat ini telah berkembang menjadi one stop solution untuk turis selama perjalanan traveling mereka.

Perseroan menyediakan konektivitas tanpa batas dan menawarkan atraksi serta aktivitas di seluruh dunia. Sebagai start up aplikasi Traveling berbasis Conectivity, Yelooo mengembangkan aplikasi bernama “Passpod” sejak  2017, untuk menyediakan pengalaman terbaik untuk turis selama perjalanan traveling mereka.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 9 Desember 2021, saham YELO naik 1,92 persen ke posisi Rp 159 per saham.

Saham YELO berada di level tertinggi Rp 163 dan terendah Rp 157 per saham. Total volume perdagangan 179.405.400. Nilai transaksi Rp 28,8 miliar. Total frekuensi perdagangan 20.389 kali.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya