Liputan6.com, Surabaya - Peternak ayam petelur di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang Lumajang, terpaksa menjual ayam petelur yang masih produktif akibat kandang ayam rusak terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.
Salah seorang peternak ayam petelur Jali (50), mengatakan kondisi kandang ayam saat ini hancur akibat terdampak abu gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terjadi pada 4 Desember 2021.
Advertisement
“Kondisinya seperti ini, hancur tertimpa bencana. Daripada ayam-ayam ini mati, saya jual,” kata Jali dikutip dari Antara, Jumat (10/12/2021).
Jali menjelaskan, ia memiliki kurang lebih 700 ekor ayam petelur yang saat ini masih produktif. Ayam petelur tersebut baru berproduksi kurang lebih dua bulan dengan hasil yang sebelum ini cukup baik. Ia terpaksa menjual ayam tersebut dengan harga murah.
Ayam ilik Jali dijual dengan harga Rp 35.000 per ekor untuk disembelih dan bukan untuk kembali dirawat sebagai ayam petelur. Ayam tersebut dijual karena saat ini Jali tidak lagi mampu merawat ayam-ayam itu karena juga kesulitan untuk membeli pakan.
Jali menambahkan, daripada ayam-ayam tersebut mati karena tidak terawat, ia memilih untuk menjualnya. Ia berharap 700 ekor ayam tersebut bisa dijual agar ia dan keluarganya mendapatkan pemasukan pada saat terjadi bencana seperti saat ini.
“Bagi saya yang paling penting bisa terjual, daripada terlantar ayam-ayam itu. Nanti dapat uang sedikit-sedikit untuk membayar hutang," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini ada seseorang yang membeli sejumlah ayam petelur miliknya itu. Seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut memberikan uang senilai Rp 2,1 juta.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dibagikan ke Warga
Sang pembeli berpesan agar Jali membagikan ayam yang dibelinya itu kepada warga yang membutuhkan dan terdampak abu Gunung Semeru.
“Tadi yang laku Rp 2,1 juta itu, pesan pembelinya untuk dibagikan sama orang yang membutuhkan dan tertimpa bencana. Ini amanah, saya akan melaksanakannya,” ujarnya.
Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran pada 4 Desember 2021 yang mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, kurang lebih pukul 15.20 WIB.
Kawasan Umbulan di Dusun Sumbersari terdampak letusan Gunung Semeru cukup parah. Tercatat ada 20 hektare lahan pertanian yang rusak dan puluhan rumah mengalami rusak berat. Selain itu, ratusan warga juga harus mengungsi akibat bencana tersebut.
Advertisement