Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim banjir di Pamanukan, Subang pada 8 Desember 2021 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 9 Desember 2021.
Video berdurasi 1 menit 10 detik itu memperlihatkan seorang wanita yang meminta tolong karena terjebak banjir di dalam rumah. Air terlihat telah memenuhi salah satu ruangan rumahnya.
Baca Juga
Advertisement
"Tolong bagikan status ini, tolong, kami sangat memohon. Tolong kami, tolong kami bagikan status ini ke media sosial kalian semua, tolong," ucap wanita tersebut.
Video tersebut dikaitkan dengan banjir yang terjadi di Pamanukan, Subang pada 8 Desember 2021.
"Semoga adik ini dan keluarganya slamat🤲🏻😢," tulis salah satu akun Facebook.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 37 ribu kali dibagikan dan mendapat 4.300 komentar warganet.
Benarkah video tersebut merupakan banjir di Pamanukan, Subang pada 8 Desember 2021. Berikut penelusurannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim banjir di Pamanukan, Subang pada 8 Desember 2021. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Viral Gadis Minta Tolong Usai Terjebak di Basemen Rumah Akibat Banjir" yang dimuat situs bekasi.pikiran-rakyat.com pada 10 Februari 2021.
PR BEKASI - Sebuah video saat bencana banjir pada Senin, 8 Februari 2021 viral ketika seorang gadis warga Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat meminta bantuan.
Gadis dalam video tersebut mengabarkan bahwa dirinya terjebak basemen rumahnya dalam kondisi banjir tinggi nyaris mencapai atap. Ia pum meminta tolong agar Tim SAR segera mengevakuasi keluarganya.
Gadis tersebut meminta bantuan sembari menangis bersama dua penghuni rumah lainnya yang bernasib sama.
Gadis tersebut meminta bantuan agar warganet menyebarkan videonya sehingga segera mendapat bantuan dari Tim SAR karena sulitnya meminta bantuan secara langsung.
"Tolong bagikan status ini, tolong, kami sangat memohon. Tolong kami, tolong kami bagikan status ini ke media sosial kalian semua, tolong," ucap sang gadis.
"Ini airnya udah mau sampai atap," kata penghuni rumah itu dalam video, seperti yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com Rabu, 10 Februari 2021.
"Kami di dua rumah, terjebak di Masjid Miftahul Huda, Kampung Baru, Desa Mulyasari, Pamanukan Subang, ya," katanya.
Berkat viralnya video tersebut, Tim SAR bergegas mengevakuasi keluarga yang panik itu sehingga bisa diselamatkan ke tempat yang aman.
Gadis yang meminta tolong dalam video tersebut akhirnya angkat bicara mengenai kondisi dia dan keluarganya terkini.
"Saya mengklarifikasi bahwa saya dan keluarga saya telah berada di (kantor) kecamatan," tutur perempuan dalam video tersebut.
Sebelumnya, wilayah pantai utara (pantura) yakni Subang dan Indramayu mengalami banjir bedar yang dipicu oleh jebolnya tanggul penahan sungai Cipunagara.
Banjir di Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang ini seperti mengulang peristiwa serupa pada Januari 2014.
Seperti 6 tahun silam, kota Pamanukan diterjang banjir bandang luapan Sungai Cipunagara yang merendam ribuan rumah dan melumpuhkan jalur utama pantura.
Masyarakat Subang pun menjadi korban yang salah satunya adalah gadis di dalam video viral tersebut. Ia dan dua keluarganya pun dipastikan selanat setelah dievakuasi Tim SAR.
Referensi:
https://bekasi.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-121409039/viral-gadis-minta-tolong-usai-terjebak-di-basemen-rumah-akibat-banjir
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diklaim banjir di Pamanukan, Subang pada 8 Desember 2021 ternyata tidak benar. Faktanya, peristiwa wanita yang meminta tolong karena terjebak banjir, terjadi pada Februari 2021, bukan 8 Desember 2021.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement