Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bandung, Oded M Danial meninggal dunia pada Jumat, 10 Desember 2021 sekitar pukul 11.55 WIB. Terkait waktu kematian Oded disampaikan Direktur Utama RS Muhammadiyah, Kautsar Boesoiri.
Kautsar juga menyebut bahwa berdasarkan hasil diagnosis, Oded M Danial terindikasi terkena serangan jantung.
Advertisement
Sebelumnya, Oded M Danial dikabarkan kolaps saat tengah melaksanakan salat Jumat di Masjid Mujahidin, Jalan Sancang, Kota Bandung. Oded pun dilarikan ke rumah sakit dan tiba pukul 11.45 WIB.
Kautsar, mengatakan, Oded M Danial sudah menggunakan oksigen untuk bantuan pernapasan.
"Beliau datang dari Mujahidin menggunakan ambulans dan sudah terpasang oksigen itu pukul 11.45 dan langsung masuk UDG," kata Kautsar saat memberikan keterangan di RS. Muhammadyah Bandung pada Jumat, 10 Desember 2021.
Mengutip situs Heart, dijelaskan bahwa serangan jantung adalah suatu kondisi ketika terjadi aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung sangat berkurang atau terputus sama sekali.
Hal ini terjadi karena arteri koroner yang mensuplai otot jantung dengan aliran darah menyempit akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain yang disebut plak. Proses terbentuknya plak ini lambat yang dikenal dengan istilah aterosklerosis.
Gejala Khas Serangan Jantung
Gejala serangan jantung ada yang khas yakni ditandai dengan sakit dada seperti ditindih benda berat bahkan sakit sampai menjalar ke lengan kiri. Meski begitu, ada juga merasakan gejala yang berbeda.
"Itu memang gejala khas serangan jantung namun ada juga yang tidak seperti itu, ada yang mengeluhkan sakit ulu hati atau sakit mag. Ada juga yang sakit punggung sampai menjalar ke depan, kondisi ini sering disebut angin duduk. Padahal itu sudah serangan jantung," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Siloam Hospitals Lippo Village, Vito Damay dalam akun YouTube pribadinya.
Jika orang di dekat Anda merasakan hal tersebut apalagi ditambah keringat dingin sampai baju basah segera telepon rumah sakit dan bawa segera ke rumah sakit. Terlebih jika dia memiliki riwayat diabetes, darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
"Ketika itu terjadi segera bawa ke rumah sakit," kata Vito.
"Bukan ditepuk-tepuk caranya, bukan disuruh batuk-batuk," Vito memberi pesan.
Jika orang tersebut tidak sadarkan diri, segera lakukan CPR atau pijat jantung luar dengan tangan. Cara ini lebih aman daripada memberikan napas buatan terlebih dalam kondisi pandemi seperti sekarang.
Advertisement
Longgarkan Pakaian dan Konsumsi Obat Bila Punya
Sembari menunggu bantuan datang atau dalam perjalanan ke rumah sakit bantuorang tersebut untuk melonggarkan pakaian. Sehingga dia bisa bernapas dengan lebih baik seperti saran dokter Vito.
Bila orang tersebut memiliki obat pengencer darah maupun obat di bawah lidah yang sebenarnya adalah isosorbide dinitrate bisa diberikan.
"Tetap diberikan saja. Meski begitu tetap bawa ke rumah sakit karena prisin utama serangan jantung adalah segera bawa ke rumah sakit karena itulah yang bisa menolong dan kesempatan survive tinggi," Vito menekankan.
Infografis jantung kemkes
Advertisement