Liputan6.com, Beijing - China telah merespons keputusan Kanada dan Inggris untuk bergabung dengan boikot diplomatik Amerika Serikat pada Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan menyebutnya sebagai "lelucon."
Dilansir dari laman CBC, Jumat (10/12/2021), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan bahwa China juga tidak khawatir ketidakhadiran pejabat akan memicu reaksi berantai, sementara banyak kepala negara, pemimpin pemerintah dan anggota keluarga kerajaan telah mendaftar untuk hadir.
Advertisement
Ketiga negara mengatakan mereka tidak akan mengirim pejabat pemerintah ke Olimpiade yang berlangsung 4-20 Februari untuk memprotes pelanggaran hak asasi manusia di China, sementara Selandia Baru mengatakan telah memberi tahu Beijing sebelumnya bahwa mereka tidak akan mengirim pejabat karena pandemi dan aturan pembatasan perjalanan tetapi juga telah mengomunikasikan masalah hak asasi manusianya.
Di bawah boikot diplomatik, negara-negara masih akan mengirim atlet mereka untuk bersaing.
Wang mengatakan China tidak memperpanjang undangan ke AS, Kanada atau Inggris dan bahwa "tidak masalah jika pejabat mereka datang atau tidak, mereka akan melihat keberhasilan Olimpiade Musim Dingin Beijing."
"Olahraga tidak ada hubungannya dengan politik," kata Wang.
"Merekalah yang telah menulis, mengarahkan, dan menampilkan sandiwara ini."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Yakin Berjalan Sukses
China tidak hanya yakin tidak akan ada reaksi berantai, tetapi juga merasakan dukungan global yang luar biasa untuk Olimpiade.
"Sampai sekarang, banyak kepala negara, pemimpin pemerintahan dan anggota keluarga kerajaan telah mendaftar untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing, dan kami menyambut mereka," kata Wang.
"China berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang lebih besar untuk tujuan Olimpiade internasional dan akan menawarkan Olimpiade yang efisien, aman, dan menarik kepada dunia."
China telah berjanji untuk menanggapi AS dengan "tindakan balasan yang tegas" atas boikot tersebut, tetapi tidak memberikan perincian tentang bagaimana ia berencana untuk membalas.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Kanada mengatakan klaim Perdana Menteri Justin Trudeau tentang pelanggaran hak asasi manusia yang menyebabkan boikot di China adalah salah.
"Pihak Tiongkok menyatakan ketidakpuasannya yang kuat dan penentangan tegas terhadap hal ini, dan telah mengajukan pernyataan tegas kepada pihak Kanada.
"Kanada harus berhenti mempolitisasi olahraga, berhenti mengganggu dan merusak Olimpiade Musim Dingin Beijing segera, jangan sampai itu mengarah pada penghinaan yang dilakukan sendiri."
Advertisement