Liputan6.com, Beijing - Sejumlah negara Barat mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, namun Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memutuskan akan tetap menghadiri perhelatan tersebut.
“Sekjen menerima undangan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk hadir ke Olimpiade Musim Dingin Beijing, dan dia telah menerima dengan baik undangan itu,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (10/12/2021).
Advertisement
“Sebagaimana Anda ketahui, kedua pendahulunya juga menghadiri hampir setiap Olimpiade sejak 2002.”
Mengutip pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di China, Amerika Serikat (AS) beserta Inggris, Kanada, Australia, serta Lithuania memutuskan tidak akan mengirim perwakilan diplomatik ke ajang empat tahunan tersebut.
Boikot itu tetap memungkinkan negara-negara tersebut mengirim atlet-atlet mereka ke Olimpiade Beijing sementara menolak mengirim pejabat tinggi sebagai delegasi resmi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Boikot
Organisasi HAM telah menyerukan negara-negara di dunia agar memboikot sepenuhnya Olimpiade Musim Dingin di Beijing karena pelanggaran HAM yang dilakukan oleh China, termasuk penahanan jutaan warga Muslim Uighur di provinsi Xinjiang, dan penumpasan gerakan prodemokrasi di Hong Kong.
Beijing mengecam boikot tersebut dan menyebutnya sebagai “sandiwara”, serta bertekad mengambil langkah balasan terhadap AS sehubungan keputusan boikot diplomatik itu, meskipun tidak menjelaskan lebih jauh akan langkah tersebut.
Olimpiade Musim Dingin Beijing akan berlangsung dari 4 sampai 20 Februari 2022.
Advertisement