Jepang Catat 8 Kasus Baru Varian Omicron COVID-19

Kasus COVID-19 varian Omicron masih bermunculan di Jepang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Des 2021, 17:59 WIB
Orang-orang menyeberangi jalan di Tokyo, Jepang, Selasa (30/11/2021). Kasus COVID-19 varian Omicron pertama di Negeri Sakura didapatkan dari seorang diplomat Namibia berusia 30-an yang tiba di Bandara Narita, Tokyo. (AP Photo/Koji Sasahara)

Liputan6.com, Tokyo - Jepang mencatat delapan tambahan kasus varian Omicron dari COVID-19. Menurut laporan Kyodo, Jumat (10/12/2021), sudah ada 12 kasus varian Omicron di Jepang.

Delapan pasien tersebut masuk ke Jepang pada awal November hingga awal Desember 2021.

Deputi Kepala Sekretaris Kabinet, Seiji Kihara, menjelaskan bahwa dua dari delapan orang tersebut adalah kontak dekat dari kasus pertama di Jepang.

Orang tersebut datang dari Namibia pada akhir November 2021. Kihara menolak memberikan detail lebih lanjut.

"Kami akan secara menyeluruh mengimplementasikan langkah-langkah anti-virus dengan memonitor situasi melalui kontrol perbatasan yang lebih kuat dan analisis-analisis genome," ujar Kihara dalam konferensi pers.

Jepang pertama kali mendeteksi varian Omicron pada 30 November 2021. Berdasarkan data kementerian kesehatan Jepang, total kasus COVID-19 di negara itu mencapai 1,72 juta kasus. Tambahan kasus harian baru ada di bawah 200.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Singapura Deteksi Omicron di Bandara Changi

Para pelancong berjalan di terminal 3 Bandara Changi Singapura (7/12/2020). Bandara Changi Singapura tampak sepi jelang menyambut Natal di Tengah Pandemi COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Sementara itu, Singapura mengonfirmasi tambahan dua kasus positif Covid-19 varian Omicron. Salah satunya adalah pekerja garis depan di Bandara Changi yang disebut menjadi kasus lokal pertama di negeri singa.

Sementara, satu lainnya merupakan kasus impor, sesuai pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura pada Kamis, 9 Desember 2021. Dilansir The Straits Times, Jumat (10/12/2021), kedua pasien sudah divaksinasi penuh dan menerima suntik booster. Salah satu pasien menunjukkan gejala ringan, sedangkan lainnya tanpa gejala.

Pekerja garis depan yang dinyatakan positif Covid-19 adalah seorang perempuan Singapura berusia 24 tahun. Ia bertugas sebagai petugas layanan penumpang di Terminal 1 dan 3 Bandara Changi.

Ia juga bekerja di area penerimaan transit. Kementerian Kesehatan memperkirakan ia bisa jadi tertular setelah berinteraksi dengan penumpang transit yang datang dari negara terdampak Omicron. Pasalnya, tiga kasus varian Omicron sebelumnya terdeteksi pada penumpang di Terminal 4 Bandara Changi.

Perempuan itu menjalani tes Covid-19 pada 8 Desember 2021 sebagai bagian pengujian rutin mingguan  untuk para pekerja garis depan. Hasil tes PCR menunjukkan bahwa ia terinfeksi varian Omicron.

Setelah menerima kabar tersebut, ia segera dilarikan ke Pusat Penyakit Menular Nasional dari rumah tempatnya menjalani isolasi mandiri. Kementerian Kesehatan pun menyatakan Laboratorium Kesehatan Publik Nasional melakukan serangkaian tes untuk memastikan varian itu.


Infografis COVID-19:

Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya