Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempersilakan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membutuhkan lahan melapor kepadanya. Jokowi menjanjikan akan mencarikan lahan dan menyiapkan lahan tersebut.
"Kalau Bapak/Ibu sekalian ada yang memerlukan lahan dengan jumlah yang sangat besar silakan sampaikan kepada saya, akan saya carikan, akan saya siapkan. Berapa? 10.000 (hektare), bukan meter persegi, hektar.e 50.000 hektare?" jelas Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-II MUI yang disiarkan secara virtual, Jumat (10/12/2021).
Kendati begitu, dia menekankan masyarakat harus memberikan proposol yang visible yang jelas. Jokowi ingin memastikan bahwa lahan yang diberikan pemerintah betul-betul dimanfaatkan dan membawa keuntungan.
"Artinya ada visibility study yang jelas. Akan digunakan apa barang itu, lahan itu. Akan saya berikan. Saya akan berusaha untuk memberikan itu, Insya Allah," katanya.
Baca Juga
Advertisement
"Karena saya punya bahan banyak , stok. Tapi enggak saya buka kemana-mana. Kalau Bapak/Ibu sekalian ada yang memiliki (proposal), silakan datang ke saya diantar oleh Buya Anwar Abbas (Waketum MUI)," sambung Jokowi.
Dia mengakui bahwa saat ini memang ada ketimpangan penguasaan lahan yang cukup tinggi di Indonesia. Jokowi sendiri kepikiran dengan tingginya ketimpangan sektor pertahanan di tanah air.
"Ya saya juga, dipikir saya engga kepikiran? Gini rasio waktu saya masuk 0,41 lebih. Kepikiran bapak ibu sekalian. Gap seperti itu kepikiran. Jangan dipikir saya enggak kepikiran. Kepikiran. Karena saya merasakan jadi orang susah. Saya merasakan betul dan enak menjadi orang yang tidak susah memang," tuturnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Siap Berikan Lahan
Oleh sebab itu, Jokowi siap memberikan lahan yang sudah dicabut konsensinya kepada masyarakat. Namun, lokasi lahan yang diberikan akan ditentukan oleh Jokowi.
"Tapi jangan menunjuk pak saya yang di Kalimantan saja. Jangan. Saya yang memutuskan, 'Oh Bapak butuh 10.000 (hektare) ya. Saya berikan nih ada di Sumatera". Oh, 50.000 (hektare) saya ada nih di Kalimantan, silhkan'. Dengan sebuah visbilty yang hitung-hitungan dan kalkulasi yang jelas," ujar dia.
Jokowi menuturkan pemerintah saat ini juga sedang mengembangkan Bank Tanah untuk lahan-lahan yang ditelantarkan. Hal ini agar tanah-tanah yang dimiliki betul-betul produktif.
"Akan banyak nanti Bank Tanah kita ini, sudah ada yang mengkomandani akan banyak sekali yang kita cabuti," ucap Jokowi.
Advertisement