Harga CPO Diprediksi Terus Meroket hingga Maret 2022

Harga CPO saat ini berkisar di USD 1.305 per ton, atau naik 27,7 persen dari awal 2021.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 10 Des 2021, 20:12 WIB
Ilustrasi CPO 4 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta Kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar internasional terus terjadi. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan, harga CPO saat ini berkisar di USD 1.305 per ton, atau naik 27,7 persen dari awal 2021.

Harga CPO yang meninggi turut berpengaruh terhadap harga minyak goreng curah maupun kemasan yang diperjualbelikan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan memprediksi, harga CPO bahkan bisa terus meroket hingga akhir kuartal I 2021, atau Maret 2021.

"Saya pastikan sampai akhir kuartal I-2022 masih terjadi (kenaikan harga CPO). Trennya masih terus begitu, sehingga itu (kenaikan harga) kemungkinan masih terjadi," jelas Oke dalam sesi teleconference, Jumat (10/12/2021).

Akibat harga CPO yang fluktuatif, Oke mengatakan, pemerintah masih membutuhkan kajian ulang untuk menentukan harga acuan minyak goreng curah maupun kemasan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Minyak Goreng Kemasan Sederhana

Pedagang tengah menata minyak curah yang dijual di pasar di Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/11/2021). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga di komoditas minyak goreng. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saat ini, Kemendag sudah menggelontorkan 11 juta liter minyak goreng kemasan sederhana yang dibanderol Rp 14 ribu per liter. Hal ini untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan selama masa Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

"Sampai saat ini realisasinya sudah 2,3 juta liter, atau sekitar 20,9 persen. Ini sudah didistribusikan ke 18 provinsi dan kami akan percepat hal itu," ujar Oke.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya