Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertemu dengan perwakilan dari perusahaan asal Korea Pohang Iron and Steel Company (Posco). Dalam pertemuan ini, Posco menyatakan minatnya untuk berinvestasi di di Indonesia untuk di beberapa sektor.
Disebut, perusahaan ini tengah menjajaki ikut mengembangkan industri baterai kendaraan listrik, baja kelas atas, hingga peralatan rumah tangga, di Indonesia.
"Kami dari Posco sangat tertarik dengan value chain atau modernisasi. Jadi kami tertarik untuk bekerjasama lebih banyak dengan Indonesia di masa yang akan datang," kata salah satu perwakilan Posco saat berdiskusi dengan Erick Thohir, Jumat (10/12/2021).
Keinginan itu pun disambut baik oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, pemerintah saat ini memang tengah mempelajari kerja sama yang lebih dalam antara Indonesia-Korea untuk membangun ekosistem baja nasional.
"Apalagi kita ketahui kita punya market yang besar dan kita sedang memperbaiki supply chain kita," ujar Erick Thohir.
Mantan Bos Inter Milan itu meyakini, pertemuan ini menjadi suatu hal yang positif. Utamanya bagaimana ke depan bisa sama-sama bergerak maju untuk menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan.
"Dan ini adalah sesuatu yang kami sangat ingin lakukan untuk menciptakan supply-chain yang lebih baik untuk Indonesia," ujarnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alasan Erick Thohir Rombak Gedung Sarinah
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, alasan kuatnya melakukan revitalisasi Gedung Sarinah berada di Thamrin, Jakarta Pusat. Salah satunya ingin mengangkat ekonomi kerakyatan menjadi local content dan local brand.
"Sarinah ini harus kita bangun ulang. Karena kenapa? Kan sejarah yang hampir terlupakan intisarinya adalah bagaimana presiden pertama kita ingin mengangkat sebuah ekonomi kerakyatan," kata Erick Thohir dikutip dari akun instagram @erickthohir, Jumat (10/12).
Menteri Erick ingin Sarinah bisa dijadikan multiplatform storytelling. Di mana di dalamnya tetap ada brand Sarinahnya, namun juga ada turunan jadi local brand-nya. "Dan tentu ada kaitan juga dengan story atau literasi ataupun apapun yang nanti kita harus kembangkan gitu," ujarnya.
Secara infrastruktur Gedung Sarinah sendiri sudah terbilang tua. Oleh karenanya, dibutuhkan wajah baru dengan dilakukan pembangunan ulang.
"Membayangkan Sarinah beberapa tahun lagi bisa menjadi pusat UMKM yang sekaligus budaya luar biasa. Semoga cita-cita baik ini bisa terlaksana dengan baik," harapannya.
Advertisement