Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS) kembali menegaskan tidak memiliki rencana untuk melakukan penggabungan nilai nominal saham atau reverse stock split.
Pernyataan tersebut menjawab pelaku pasar yang masih mempertanyakan kemungkinan aksi korporasi tersebut, kendati pihak perseroan telah memberikan pernyataan yang menepis kabar tersebut. Direktur & Investor Relations PT Bumi Resources Minerals Tbk, Herwin Hidayat menegaskan, Perseroan saat ini tidak memiliki urgensi untuk menggelar aksi tersebut.
Advertisement
Di sisi lain, reverse stock split dinilai tidak memberikan keuntungan bagi perseroan maupun pemegang saham.
"Kami tidak ada rencana untuk melakukan reverse stock karena memang tidak ada keuntungannya bagi perusahaan dan pemegang saham saat ini,” ujar Herwin dalam diskusi Future Prospect of JCI in 2022, Sabtu (11/12/2021).
PT Bumi Resources Minerals Tbk mencatat pendapatan USD 8,23 juta hingga kuartal III 2021. Realisasi pendapatan itu naik 97,10 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 4,17 juta. Beban pokok pendapatan naik dari USD 1,10 juta hingga kuartal III 2020 menjadi USD 2,57 juta hingga September 2021.
Saat ini Perseroan masih hanya mengoperasikan satu pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 500 ton bijih per hari. Namun Herwin mengatakan Perseroan masih mampu mencatatkan pendapatan dan laba bersih secara konsisten tiap kuartalnya.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 184,33 persen dari USD 2,42 juta hingga September 2020 menjadi USD 6,89 juta hingga September 2021.
"Kita confirm, di BMRS kita tidak akan lakukan reverse stock split. Untuk ke depannya tidak akan melakukan. Sudah jelas,” ia menegaskan.
Adapun aksi korporasi yang kini tengah disiapkan perseroan yakni rights issue dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) II. Rencananya, dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik pengolahan emas di Gorontalo dengan kapasitas 2.000 ton bijih per hari.
Rencana tersebut sudah mendapat persetujuan pemegang saham pada RUPSLB Perseroan pada Agustus lalu. Namun, hingga saat ini Perseroan belum memperoleh izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebelumnya izin efektif diperkirakan terbit pada 5 Oktober 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham BRMS
Pada penutupan perdagangan Jumat, 10 Desember 2021, saham BRMS stagnan Rp 118 per saham. Saham BRMS dibuka naik satu poin ke posisi Rp 119 per saham.
Saham BRMS berada di level tertinggi Rp 120 dan terendah Rp 118 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.371 kali dengan volume perdagangan 2.120.760. Nilai transaksi Rp 25 miliar.
Advertisement