IPO LG Energy Solution Berpotensi Terbesar di Korea Selatan

LG Energy Solution merupakan anak perusaan unit baterai yang sepenuhnya milik LG Chem. Perusahaan memasuk produk baterai ke beberapa produsen otomotif besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2021, 22:07 WIB
Pengunjung mengenakan masker untuk membantu mengekang penyebaran virus corona berjalan di dekat pajangan logo ibu kota Korea Selatan, Seoul, Rabu (8/12/2021). Untuk pertama kalinya, Korea Selatan (Korsel) melaporkan lebih dari 7.000 kasus Corona dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Lee Jin-man)

Liputan6.com, Seoul - LG Energy Solution (LGES) berpotensi mengumpulkan dana senilai 12,8 triliun Won atau USD 10,87 miliar (setara Rp 156,21 triliun, asumsi kurs Rp 14.371 per dolar AS) atas initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana terbesar di Korea Selatan.

Perusahaan pembuat baterai bermaksud mencari dan guna memperluas dan memenuhi kenaikan permintaan baterai electric vehicle (EV). Meskipun dengan kisaran harga saham terendah, LG nampaknya masih menuncaki posisi teratas untuk penghimpunan dana terbesar dari IPO hingga saat ini. IPO Samsung Life Insurance mengantongi 4,9 riliun won pada 2010.

"Melalui IPO ini, perusahaan menjadi terdepan menanggapi permintaan pasar baterai lithium-ion dimana proyeksinya tumbuh pesat," ujar Chief Executife Offices LGES Kwon Yang Soo, dilansir dari laman Channel News Asia, ditulis Sabtu (11/12/2021).

LGES merupakan anak perusaan unit baterai yang sepenuhnya milik LG Chem. Perusahaan memasuk produk baterai ke beberapa produsen otomotif besar seperti Tesla, General Motor dan Hyundai Motor.

Berdasarkan informasi pengajuan, perusahaan berharap mampu menawarkan 34 juta saham baru. Harga per saham yaitu 257-300 ribu won. Menurut pengajuan terpisah, LG Chem pun mengagendakan lakukan penawaran 8,5 juta saham dengan kisaran harga yang sama.

Dengan harga tersebut LGES mampu memperoleh 70,2 triliun won atau USD 59,55 miliar (sebanding Rp 853,7 triliun, asumsi kurs Rp 14.336 per dolar AS).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga

Orang-orang mengantre untuk menunggu pengujian virus corona di dekat Pusat Kesehatan Masyarakat di Seoul, Korea Selatan, Rabu (8/12/2021). Untuk pertama kalinya, Korea Selatan (Korsel) melaporkan lebih dari 7.000 kasus Corona dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Jika IPO sukses dapat menempatkan perusahaan di rangking ketiga sebagai emiten paling berharga di Korea Selatan. Di belakang SK Hynix sementara urutan pertama adalah Samsung Electronics. Namun analis masih meragukan penilaian mampu tempatkan LG di top 3.

"(Harga) terlalu murah. Target kapasitas LGES pada 2025 tidak jauh berbeda dengan rivalnya Contemporary Amperex Technology (CATL) yang lebih mapan di China,” tutur Analis Rho Woo-ho di Meritz Securities.

Saat ini kapitalisasi pasar CATL mencapai 1,6 triliun yuan setara USD 251,28 miliar (atau Rp 3.602,4 triliun).

"Saya pikir mereka (LGES) sengaja menurunkan kisaran harga. Pertama guna membangun konsensus pasar di mana harga saham adalah nilai yang baik. Kedua, karena (induk) LG Chem bermaksud untuk mempertahankan sekitar 80 persen saham. Sehingga jumlah saham yang diperdagangkan akan menjadi sangat kecil (terbatas) otomatis menaikkan permintaan dan harga saham."

Keputusan harga akan selesai pada pertengahan Januari. Kemudian pencatatan di Seoul diharapkan akhir bulan Januari.


Rekor Baru IPO Setelah 11 Tahun

Orang-orang mengantre untuk tes virus corona di klinik skrining sementara di Seoul, Korea Selatan, Jumat (10/12/2021). Otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan lebih dari 7.000 kasus COVID-19 baru untuk ketiga hari berturut-turut pada hari Jumat ini. (AP Photo/Lee Jin-man)

Perkiraan penjualan EV global mecapai 2,5 juta kendaraan pada 2020. Angka ini mengalami peningkatan 12 kali lipat menjadi 31,1 juta pada 2030. Perusahaan konsultan Deloitte mengungkapkan pada 2030 itu akan menyumbang hampir sepertiga dari penjualan kendaraan baru.

KB Securities dan Morgan Stanley akan memimpin kesepakatan atas usulan kemitraan. Bank of America, Citigroup, Daishin Securities, Goldman Sachs dan Shinhan Invesment Corp ditunjuk sebagai book runners.

Negara gingseng melihat pasar IPO mulai bergejolak selama setahun terakhir. Lebih dari 20 emiten melakukan go public di bursa utama KOSPI.

Dana yang terkumpul sekitar 17 triliun won. Hal ini dua kali lebih tinggi dari uang yang terhimpun pada IPO 2010. Pada 2010 menjadi rekor penawaran umum terbesar, menurut Korea Exchange.

 

 

Reporter: Ayesha Puri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya