Liputan6.com, Washington - Badai dahsyat yang menghancurkan sebagian Amerika Serikat pada Sabtu 11 Desember 2021 kemungkinan menjadi “salah satu wabah tornado terbesar dalam sejarah kita,” kata Presiden Joe Biden.
“Ini sebuah tragedi, dan kami masih belum tahu berapa banyak nyawa yang hilang dan tingkat kerusakan sepenuhnya,” katanya dalam komentar yang disiarkan televisi.
Baca Juga
Advertisement
Setidaknya 78 orang tewas, dengan lebih dari 70 di antaranya di Kentucky saja, setelah serangkaian tornado mengamuk di lima negara bagian, meninggalkan adegan kehancuran pasca-apokaliptik, seperti dikutip dari Malay Mail, Minggu (12/12/2021).
Ada kekhawatiran jumlah korban akan meningkat.
“Apa pun yang dibutuhkan, saya akan memintanya,” Biden bersumpah pada konferensi persnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belum Dipastikan karena Adanya Perubahan Iklim
Ketika ditanya apakah perubahan iklim telah berdampak pada badai, dia mengatakan dia "tidak bisa dikatakan" dan bahwa dia akan meminta Badan Perlindungan Lingkungan pemerintah untuk menyelidiki pertanyaan itu.
“Namun, faktanya adalah kita semua tahu segalanya lebih intens ketika iklim memanas, semuanya,” lanjut Biden. “Jelas itu memiliki beberapa dampak di sini, tetapi saya tidak bisa memberi Anda gambaran kuantitatif tentang itu."
Biden berjanji untuk mengunjungi wilayah yang rusak, tetapi mengatakan dia ingin memastikan bahwa dia tidak "menghalangi penyelamatan dan pemulihan."
Meskipun begitu, Biden berencana untuk pergi.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement