Liputan6.com, Surabaya- Sebuah yayasan sosial asal Surabaya membuat aplikasi pendidikan bernama Outclass untuk membantu anak-anak mendapatkan pendidikan secara murah dengan kualitas baik. Aplikasi bernama Outclass di Surabaya ini baru diluncurkan pada April 2021.
“Sebelumnya berupa sebuah yayasan sosial, telah memberikan bantuan beasiswa ke sejumlah siswa untuk mendapatkan pendidikan sebagai bentuk CSR (Corporate Social Responsibility)," kata Chief Operating Offcier (COO) Outclass Fera Francisca pada acara Digital Edu-Fest di Surabaya, Sabtu (11/12/2021).
Aplikasi Outclass menerapkan metode pembelajaran blended learning atau bauran antara daring dan luring, sehingga seluruh anak Indonesia dapat memperoleh pendidikan dari pengajar dalam negeri hingga mancanegara.
Aplikasi ini tak hanya memberikan beasiswa bagi siswa yang harus dibimbing terlebih dulu untuk bisa bersekolah ke luar negeri, tapi juga memberikan akses bagi guru agar bisa memberikan pelajaran kepada muridnya dengan harga terjangkau.
Baca Juga
Advertisement
"Kami menyambungkan, misalnya guru luar negeri sama sini bagaimana supaya belajar murah dari native speaker misalnya Mandarin, Inggris kan butuh itu. Mereka punya program itu, nah Outclass ini nyambung bagaimana caranya belajar dengan guru luar negeri itu sama anak-anak sini dengan biaya murah," ujarnya.
Melalui aplikasi ini, maka anak Indonesia dapat memperoleh pendidikan lebih baik meski secara daring.
"Jadi kualitas itu tidak selaras dengan biaya, bagaimana dengan biaya terjangkau anak-anak semua itu bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas," ujarnya.
Seorang penyintas kanker bernama Elizabeth Meliana sangat mendukung aplikasi pendidikan yang bisa diunduh di Google Playstore dan Appstore.
Menurutnya, di luar sana banyak penderita kanker tidak bisa menyekolahkan anaknya untuk memperoleh pendidikan layak. Dengan Outclass, maka masalah pendidikan bisa mendapatkan titik terang.
"Teman-teman kami semuanya yang terkena kanker itu hidupnya berubah, anaknya jadi nggak bisa sekolah, yang tadinya mau sekolah jadi nggak bisa karena habis-habisan," ucapnya.