Erick Thohir Janjikan Beasiswa Bagi Anak Yatim Piatu Korban Erupsi Semeru

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunjungi para pengungsi erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Des 2021, 16:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi korban pengungsian erupsi Gunung Semeru, Jatim, Minggu (12/12/2021). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunjungi para pengungsi erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur pada Minggu (12/12/2021). Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan memberikan beasiswa bagi anak-anak yatim piatu korban bencana.

Dalam kunjungan tersebut Menteri Erick Thohir melakukan dialog dengan para pengungsi. Selain itu, ia juga sempat berdiskusi mengenai kebutuhan dari pengungsi dan para korban bencana alam erupsi Gunung Semeru.

Erick Thohir pun berjanji akan relokasi hunian sementara. Dalam kesempatan yang sama ia memastikan BUMN akan hadir dengan membangun MCK untuk para pengungsi.

BUMN juga akan memberikan beasiswa pendidikan dan alat tulis bagi anak-anak yatim piatu korban bencana tersebut.

Untuk diketahui, korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 46 jiwa pada Sabtu, 11 Desember 2021 pukul 18.00 WIB. Sementara 9 orang masih dinyatakan hilang dan 18 orang luka berat sementara luka ringan 11 orang.

Dalam pencarian korban, Tim SAR yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan dan warga ini terbagi ke dalam 4 grup. Tiga grup memfokuskan pada pencarian di tiga sektor sedangkan satu lainnya bersiaga untuk evakuasi dan membantu pendataan warga terdampak bencana Gunung Semeru.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Warga yang Mengungsi

Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi korban pengungsian erupsi Gunung Semeru, Jatim, Minggu (12/12/2021). (Istimewa)

Dalam siaran pers BNPB, warga yang mengungsi berjumlah 9.118 jiwa. Proses pendataan penyintas masih terus dimutakhirkan setiap harinya.

Dari total angka tersebut, jumlah penyintas laki-laki 4.435 jiwa dan perempuan 4.683 jiwa. Para pengungsi tersebar di 115 titik pos pengungsian, di antaranya terpusat di 18 titik di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasirian 6 titik (2.081 jiwa), Candipuro 8 titik (3.538) dan Pronojiwo 4 titik (1.056).

Sebanyak 94 titik lain tersebar di Kabupaten Lumajang, di antaranya Sukodono 10 titik (334 jiwa), Sumbersuko 8 titik (312), Lumajang 12 titik (380), Yosowilangun 4 titik (70), Pasrujambe 2 titik (197), Randuagung 9 titik (52), Senduro 7 titik (131), Tekung 4 titik (68), Jatiroto 4 titik (90).

Kemudian Kunir 5 titik (171), Klakah 7 titik (55), Kedungjajang 9 titik (61 jiwa), Gucialit 2 titik (15), Tempusari 1 titik (21), Padang 4 titik (205), Ranuyoso 1 titik (31) danRowokangkung 5 titik (60). Sedangkan warga mengungsi di luar Lumajang berada di Kabupaten Malang 2 titik (179) dan Probolinggo 1 titik (11).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya