Liputan6.com, Tasikmalaya - Ancaman datangnya varian omicron mampu menyadarkan warga Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara massal.
Walhasil, ribuan warga mulai pelajar, santri, lansia hingga masyarakat umum, selalu antusias mengikuti vaksinasi Covid-19.
“Saya mau vaksin karena mau sehat juga, apalagi katanya ada omicron varian baru ngeri juga,” ujar Yudi, salah satu peserta vaksinasi Covid-19 yang digelar polres Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.
Mendapatkan pantauan langsung Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana, pelaksanan vaksinasi di Kompleks Gedung Islamic Center (IC) Kabupaten Tasikmalaya berlangsung meriah.
Baca Juga
Advertisement
Selain menghadirkan massa yang terbilang fantastis hingga 6.000 peserta, sejumlah hadiah menarik pun ikut disuguhkan, guna menarik minat warga melakukan vaksinasi Covid-19 di kota Santri tersebut.
“Alhamdulillah dapat sepeda juga pak,” ujar dia bangga.
Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Suntana mengatakan, proses serbuan vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat saat ini sudah mencapai angka 68 persen.
“Semoga sebelum akhir Desember kita sudah mencapai 70 persen, sambil pantau Kamtibmas juga yah,” kata dia.
Menurutnya, tingkat kesuksesan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Jawa Barat diharapkan mampu menjadi solusi untuk menghindari penyebaran Covid-19 secara masif di masyarakat.
“Kalau vaksin dan kesehatan nya bagus berarti masyarakat bisa kerja, kalau bisa kerja ekonomi akan tumbuh,” papar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Terkendala Data
Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto menyatakan capaian vaksinasi Covid-19 warga Tasikmalaya masih dibawah 60 persen, akibat terhambatnya pelaporan data yang masuk.
“Kalau faktualnya sudah 70 lebih hanya persoalan upload pelaporan saja yang lambat,” ungkap dia.
Beberapa hambatan administrasi warga mulai nomor induk kependudukan, kemudian data masyarakat yang di luar Tasik yang telah melakukan vaksinasi, belum seluruhnya masuk data.
Untuk menekan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 terutama saat libur natal dan tahun baru (Nataru), lembaganya meminta masyarakat untuk tetap di rumah dan meninggalkan kegiatan perayaan akhir tahun di luar rumah.
“Mohon jangan bergerombol, melakukan acara atau kerumunan, cukup kita menyambut tahun baru ini dengan berdoa,” kata dia.
Bahkan secara khusus, Ade meminta seluruh anak buahnya tidak melakukan perjalanan dinas luar kota, untuk menghindari terjadinya mobilisasi penyebaran covid-19. “Tidak ada izin cuti,” ujar dia mengingatkan.
Advertisement