Liputan6.com, Jakarta Ralf Rangnick mempertanyakan intensitas dan agresivitas empat pemain depan Manchester United atau MU saat mereka mencatat kemenangan 1-0 atas Norwich di laga lanjutan Liga Inggris, akhir pekan lalu.
Pada laga itu, MU membutuhkan penalti Cristiano Ronaldo untuk bisa melewati klub papan bawah Liga Inggris dan mencatat kemenangan domestik ketiga berturut-turut.
Baca Juga
Advertisement
Rangnick memili hsusunan pemain yang tidak berubah untuk game ketiga berturut-turut. Namun, strategi pemilihan itu menjadi bumerang ketika Norwich menekan terus gawang MU yang dikawal kiper David de Gea.
De Gea dipuji sebagai man of the match oleh Rangnick. Selain itu, dia juga terkesan dengan penampilan empat bek dan dua gelandang Scott McTominay dan Fred.
Namun, dia prihatin dengan kuartet penyerang yang dinilai bermain terputus-putus. Mereka adalah Ronaldo, Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bruno Fernandes.
Sangat Berani
“Itu adalah pertandingan yang sama sekali berbeda dibanding hari Minggu lalu,” kata Rangnick. "Ini juga berkaitan dengan kinerja lawan kami. Norwich melakukannya dengan sangat baik; sangat berani, sangat proaktif, sangat agresif dan di beberapa bagian permainan kami memiliki masalah dengan sepakbola seperti ini.
"Bahasa tubuh, intensitas, agresivitas, terutama di departemen ofensif kami - dan maksud saya bukan hanya striker tetapi juga dua nomor 10 - kami tidak bermain pada tingkat intensitas yang sama seperti yang kami lakukan melawan Crystal Palace," ujarnya
Advertisement
Cara Bermain
Namun, situasi ini juga ada hubungannya dengan cara Norwich bermain. Mereka bermain dengan cara proaktif, dan agresif.
"Ini adalah pertanyaan bagaimana kami menghadapi sepakbola seperti ini. Saya akan berharap kami melakukannya. memiliki lebih banyak intensitas, lebih banyak fisik, lebih banyak kemauan untuk memenangkan duel satu lawan satu," kata Rangnick.
Bermain Sangat Baik
Menurut dia, MU seharusnya bisa bermain lebih baik di beberapa bagian pertandingan. Ada enam pemain sera David de Gea yang melakukan tugasnya dengan sangat baik.
"Secara ofensif, kami memiliki beberapa gerakan yang bagus tetapi tidak selalu menemukan solusi terbaik di babak pertama. Dan di babak kedua, terutama setelah kami mencetak gol kami, ini masalah intensitas, kami kebobolan terlalu banyak tendangan sudut dari kedua sisi," ujar Rangnick.
Advertisement
Tak Punya Banyak Waktu
“Secara teknis, kami tidak punya banyak waktu untuk mengerjakan level teknis. Saya tidak berpikir itu masalah taktik, jarak dengan rekan satu tim. Itu kurang lebih duel satu lawan satu secara ofensif dan defensif," ujar Rangnick. .
“Dalam pertandingan seperti ini, melawan tim ofensif seperti Norwich, ini tentang siapa yang memenangkan bola kedua, siapa yang memenangkan duel satu lawan satu, dan ada semacam perbedaan di bagian yang berbeda dalam permainan dan bagian yang berbeda. dalam formasi kami."