Liputan6.com, Jakarta FIA akhirnya menolak seluruh protes yang dilancarkan oleh tim Mercedes usai bakap seri terakhir Formula 1 atau F1 di Yas Marina, Abu Dhabi, Minggu (12/12/2021). Keputusan ini sekaligus mengakhiri drama yang berpotensi menjegal Max Verstappen menjadi juara dunia mengalahkan Lewis Hamilton.
Dalam balapan yang berlangsung sengit ini, Verstappen akhirnya berhasil finis pertama dan keluar sebagai juara dunia usai menyalip Hamilton di lap terakhir. Jalannya balapan berlangsung super dramatis setelah pembalap Belanda itu sempat tertinggal hingga memasuki lap terakhir.
Advertisement
(Simak jalannya pertaurngan Max Verstappen Vs Lewis Hamilton pada tautan ini).
Seperti dilansir dari Crash.net, tim Mercedes ternyata tidak terima dengan hasil balapan itu. Mereka kemudian melayangkan dua protes kepada FIA, yakni terkait restart dan hasil balapan GP Abu Dhabi.
Protes pertama dilayangkan menyusul keputusan race director me-restart balapan dan mengizinkan Max Verstappen untuk mendekati Hamilton pada lap ke-57. Saat itu, safety car masih berada di lintasan setelah kecelakaan hebat yang menimpa pembalap Nicholas Latifi pada lap ke-54.
Sebelumnya, pembalap Belanda itu tercecer usai masuk pit stop untuk mengganti ban mobilnya.
Protes Mercedes
Tim Mercedes menganggap keputusan ini tidak tepat dan melanggar aturan lomba pasal 48.8. Dalam pasal tersebut disebutkan "tidak ada pembalap yang menyalip mobil lain di lintasan, termasuk Safey Car sampai dia melewati garis untuk pertama kali setelah Safety car kembali ke pit".
Sementara protes kedua Marcedes terkait pasal 48.12 di mana semua mobil yang sudah di-overlap oleh pemimpin lomba akan diminat untuk menyusul mobil-mobil yang berada di lap terdepan dan Safety Car. Melalui dua protres ini, tim Mercedes pun berharap FIA mengubah hasil balapan.
Advertisement
Ditola FIA
FIA tenyata menolak kedua protes ini. Otoritas balap mobil dunia itu juga menetapkan Max Verstappen sebagai juara dunia F1 2021. Menurut FIA kedua pasal yang disampaikan pihak Mercedes bisa tidak diterapkan sepenuhnya ketika Safety Car masuk ke lintasan pada akhir lap yang sama.
"Pasal 48.13 mengesampingkan itu dan setelah pesan “Safety Car di lap ini” telah ditampilkan, kami wajib menarik safety car di akhir lap tersebut," bunyi pernyataan resmi FIA dilansir dari Crash.
“Terlepas dari permintaan Mercedes agar Steward menyelesaikan masalah dengan mengubah klasifikasi untuk mencerminkan posisi di akhir lap kedua dari belakang, ini adalah langkah yang diyakini Steward secara efektif memperpendek balapan secara retrospektif, dan karenanya tidak tepat," sambung FIA.
Keputusan ini sekaligus menghanguskan uang deposit yang telah disetorkan Mercedes saat mengajukan protes. Mercedes berniat mengajukan banding untuk protes kedua mereka ke FIA.