Liputan6.com, Pekanbaru - Seekor anak gajah di Kabupaten Bengkalis, Riau, kehilangan induknya di Dusun Kayu Api, Desa Kota Pait Beringin, Kecamatan Tualang Mandau. Sang induk gajah mati karena tersengat aliran listrik setelah berkonflik dengan manusia di perkebunan sawit.
Plt Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Fifin Arfiana Jogasara menjelaskan, anak gajah itu sudah mendapatkan "ibu asuh" baru. Anak gajah malang itu kini tengah dalam penjagaan kawanannya.
Baca Juga
Advertisement
Fifin menjelaskan, kawanan gajah itu berasal dari Giam Siak Kecil. Pemantauan petugas, terlihat dua anak gajah dalam kawanan, di mana satunya diduga anak dari gajah mati beberapa waktu lalu.
"Dalam kawanan ada dua anak gajah, dimungkinkan terdapat satu indukan lain yang dapat membantu menyusui anak gajah yang mati tersebut," kata Fifin, Senin (13/12/2021).
Fifin menjelaskan, gajah mati itu ditemukan pada 10 Desember 2021. Bangkainya tergeletak di tengah jalan menuju kebun sawit milik warga di mana didekatnya ada kabel listrik.
Sebelumnya, kawanan gajah itu sempat merusak barak pekerja kebun sawit di lokasi. Seekor gajah betina diduga mengigit kabel tak jauh dari barak sehingga tersetrum aliran listrik.
"Bangkai gajah itu sudah dikuburkan tak jauh dari lokasi," jelas Fifin.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hasil Nekropsi
Sebelum dikubur, petugas medis BBKSDA Riau melakukan nekropsi atau bedah bangkai untuk mengetahui penyebab gajah mati. Nekropsi juga disaksikan oleh Rimba Satwa Foundation dan organisasi pecinta satwa lainnya, Hipam.
Hasil identifikasi, gajah diperkirakan berumur 25 tahun. Caling (gading kecil) hanya terdapat pada bagian sebelah kiri dan tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun keracunan.
Pada bagian rongga mulut, terutama pada lidah dan langit-langit ditemukan luka melepuh diduga dari sengatan aliran listrik. Sementara hasil pemeriksaan organ lainnya terlihat normal.
"Melihat dari kondisi atau ukuran uterus/rahim yang belum kembali ke ukuran semula (involusi uteri) serta kondisi ambing (kelenjar susu) yang masih berproduksi/menyusui mengindikasikan bahwa individu tersebut memiliki anak," jelas Fifin.
Advertisement