Liputan6.com, Jakarta Memulai pekerjaan baru dengan tempat dan suasana yang berbeda tentu terkadang terasa menegangkan.
Meski terkadang sulit untuk beradaptasi, tetapi hal itu harus tetap dilakukan. Seseorang perlu kembali memahami bagaimana tugas hingga karakter rekan di tempat kerja baru.
Advertisement
Hari pertama mungkin bisa menjadi momen yang paling menegangkan bagi karyawan baru. Supaya bisa memberikan kesan hari pertama kerja yang baik, Anda sebagai karyawan baru perlu melakukan beberapa hal. Baik persiapan sebelum memulai kerja maupun ketika akan berdiskusi.
Di samping itu, memulai pekerjaan baru di kala pandemi pun mungkin begitu terasa menyulitkan bagi sebagian orang. Peraturan bekerja jarak jauh atau work from home (WFH) membuat seorang karyawan baru memiliki keterbatasan bertemu dengan rekan kerja.
Namun, semua itu mungkin dapat teratasi jika Anda melakukan beberapa hal ini. Melansir laman CNN, Selasa (14/12/2021), berikut ini beberapa tips yang bisa karyawan lakukan ketika memasuki hari pertama kerja di perusahaan baru di kala pandemi.
1. Lakukan persiapan
Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah persiapan. Hal ini menjadi salah satu mkunci untuk memulai pekerjaan baru.
"Atur ruang kerja Anda. Cari semua yang Anda butuhkan dan atur ruang kerja. Misalnya meja atau lampu jika Anda merasa membutuhkannya. Siapkan ruang Anda sehingga ketika Anda mulai bekerja Anda merasa nyaman," jelas pakar karir LinkedIn Andrew McCaskill.
Selain itu, McCaskill juga menyarankan untuk memahami segala hal tentang perusahaan sebelum memulai kerja di hari pertama. Misalnya dengan membaca situs web perusahaan, postingan blog, atau halaman media sosial. Hal itu berguna untuk membantu Anda mengetahui tentang perusahaan dan akan terasa nyambung jika membahas pekerjaan dengan rekan kerja misalnya.
“Mulailah baca dan pelajari tentang organisasi, kunjungi berita di web perusahaan untuk mencari tahu apa yang terjadi di tempat kerja sebelum Anda mulai kerja,” tuturnya.
2. Cari teman
Bekerja jarak jauh terlebih ketika masih menjadi karyawan baru mungkin Anda akan terasa bingung ketika hari pertama kerja.
Oleh karena itu, Anda membutuhkan seorang teman yang bisa membantu menjelaskan bagaimana tugas yang harus dilakukan.
Anda bisa bertanya kepada atas dengan siapa Anda bisa bertanya tentang pekerjaan. Seorang Chief People Officer di ZipRecruiter Renata Dionello mengatakan, "Tanyakan kepada manajer Anda: 'Apakah ada seseorang di dalam tim yang dapat Anda utus untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan kecil demi membantu saya mencari tahu bagaimana cara kerja di sini?',
3. Membangun hubungan yang baik
Ketika sudah menemukan seorang teman, Anda kemudian harus berusaha membangun hubungan yang baik dengan mereka.
Mungkin sesekali Anda bisa mengajak rekan kerja untuk minum kopi di saat istirahat, makan siang, bertemu di lorong ruang kerja ketika tidak bekerja dari rumah, atau lainnya.
Meski bekerja jarak jauh, Anda sebetulnya juga tetap bisa melakukan hal itu sesekali. Intinya, bangunlah hubungan yang baik dengan rekan kerja.
Selain itu, Anda juga bisa meminta saran kepada manajer Anda mengenai rekan kerja mana yang harus Anda temui. Minimal adalah rekan kerja dalam satu tim.
Di samping itu, perhatikan pula nama-nama orang yang secara teratur hadir dalam rapat atau tergabung dalam tim. Setelah memiliki daftar nama tersebut, aturlah petermuan untuk perkenalan.
Dionello menyarankan untuk melakukan pertemuan setidaknya selama 30 menit bersama rekan kerja. Sebab, mereka itu yang akan bekerja dengan Anda secara langsung dan teratur.
Di saat pertemuan itu Anda bisa bertanya lebih lanjut mengenai tentang peran mereka, proyek saat ini, dan preferensi pekerjaan.
Pertemuan tersebut dilakukan tidak harus selalu membahas mengenai pekerjaan. Akan tetapi, Anda bisa bertanya misalnya tentang lama waktu bekerja atau alasan masuk ke perusahaan. Hal-hal seperti juga salah satu upaya untuk bisa beradaptasi dengan rekan kerja. Selain itu, juga bisa membantu membangun hubungan yang baik dengan mereka.
"Jaringan adalah jalan dua arah : jika Anda membutuhkan bantuan, mintalah bantuan, tetapi tawarkan juga bantuan. Bagikan beberapa wawasan pribadi tentang Anda, itu membuat orang lain sedikit lebih mudah melakukan hal yang sama. Terimalah apa yang orang tawarkan pada awalnya dan buatlah itu sangat alami," jelas McCaskill.
4. Eksplorasi intranet
Beberapa perusahaan menawarkan situs web internal kepada karyawan. Situs web tersebut bisa berguna bagi karyawan untuk bisa mendapatkan informasi. Misalnya mengenai sumber daya, buku pegangan, manfaat, dan pengumuman.
"Menggunakan fasilitas yang dimiliki perusahaan sangat penting," ujar wakil presiden senior SDM di Indeed Paul Wolfe.
McCaskill menambahkan, "Jika ada peluang di mana ada kelompok atau komunitas yang dibangun ke dalam organisasi, terlibat dan mendapatkan akses ke komunitas itu akan membantu Anda untuk mengenal lebih banyak orang lebih cepat.”
Advertisement
5. Memahami keinginan manajer
Beberapa manajer menginginkan perusahaan mampu berkembang dengan cepat. Namun, terkadang beberapa karyawan tidak memahami.
Sebagai salah satu jalan keluarnya, Anda perlu memahami bagaimana karakter dan keinginan manajer di perusahaan.
"Tanyakan bagaimana menurutnya bekerja yang paling baik," kata McCaskill.
6. Fokus pada umpan balik
Dionello menyarankan untuk mengatur pertemuan dengan manajer selama beberapa minggu pertama. Dari pertemuan tersebut Anda bisa mengetahui bagaimana penilaian dari manajer terkait kinerja Anda. Kemudian fokus pada umpan balik pekerjaan.
"Tidak apa-apa untuk mengatakan kepada manajer, 'Selama dua bulan pertama, saya akan sangat menyukai respon tentang apakah saya mampu fokus pada hal-hal yang benar, apakah saya melakukannya dengan cara yang benar, atau apakah gaya saya cocok dengan gaya tim dan perusahaan?' Anda bisa bertanya itu," kata Dionello.
Ingatlah bahwa kerangka bekerja "berhenti, mulai, dan lanjutkan" dapat membantu memulai percakapan, kata Wolfe. Jadi, bertanya kepada manajer terkait apa yang sudah Anda lakukan itu benar atau salah tentu diperbolehkan.
7. Sabar
Tips terakhir adalah tetap sabar. Beradaptasi mungkin akan sulit, terlebih ketika harus bekerja jarak jauh.
"Anda harus mengatur bersabar,” pesan Wolfe.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati