Liputan6.com, Jakarta - Sebuah laporan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyampaikan tiga gejala umum varian Omicron pada pasien di sana.
Hingga saat ini, mutasi dari varian Omicron ini menimbulkan gejala yang ringan, tanpa laporan kematian terkait.
Advertisement
Laporan tersebut menyatakan bahwa batuk adalah gejala yang paling umum. Hal ini menimpa 89 persen dari mereka yang terinfeksi Omicron seperti mengutip Express.
Masih Memerlukan Penelitian Lebih Lanjut
"Karakteristik kasus yang dijelaskan dalam laporan ini mungkin juga tidak dapat digeneralisasikan karena temuan kasus mungkin terkait dengan karakteristik individu," jelas penulis laporan CDC.
Selain itu, laporan tersebut juga mencantumkan kelelahan (65 persen) dan hidung tersumbat atau pilek (59 persen) sebagai dua gejala paling umum lainnya selain batuk.
Sesak napas (16 persen), diare (11 persen) dan kehilangan rasa atau bau (delapan persen) ditampilkan di bagian bawah daftar CDC.
Sampai saat ini, belum ada bukti bahwa varian Omicron kebal terhadap perlindungan vaksin. Tetapi para ilmuwan telah menyuarakan keprihatinan atas mutasi berat varian tersebut, menunjukkan bahwa formulasi ulang vaksin mungkin diperlukan.
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement