Segmen Residensial Topang Pertumbuhan Pendapatan Link Net pada 2021

PT Link Net Tbk (LINK) perkirakan, pendapatan 2022 juga akan tumbuh high single digit.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Des 2021, 16:25 WIB
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Link Net Tbk (LINK) prediksi pendapatan tumbuh high single digit sepanjang 2021. Pertumbuhan pendapatan high single digit itu akan berlanjut pada 2022.

“2021 ini ekspektasi kita pendapatan kita tumbuh high single digit dibandingkan 2020. Terutama dari segi residensial. Ada tambahan jumlah pelanggan residensial besar, terutama berasal dari perumahan dan apartemen,” kata Sekretaris Perusahaan PT Link Net Tbk, Johannes, saat paparan publik virtual, Senin (13/12/2021).

PT Link Net Tbk perkirakan, pendapatan 2022 juga akan tumbuh high single digit. “ Proyeksi 2022 perkirakan juga sama, tumbuh high single digit. Kontribusi enterprise 20 persen dari total revenue Link Net, dan sisanya residential,” ujar dia.

PT Link Net Tbk (LINK) mencetak laba bersih sebesar Rp 686,95 miliar hingga akhir kuartal III (Q3) 2021, turun tipis sebesar 1,71 persen. Laba bersih perseroan hingga periode Q3 2020 yaitu sebesar Rp 698,91 miliar.

Perolehan laba bersih tersebut bersumber dari pendapatan Link Net sebesar Rp 3,24 triliun hingga kuartal III 2021. Jika dibandingkan dengan periode yang sama 2020, pendapatan perseroan tersebut meningkat sebesar 9,76 persen dari sebelumnya sebesar Rp 2,95 triliun.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Link Net Tbk, Marlo Budiman menuturkan, ada langkah yang dilakukan perseroan untuk menopang kinerja.

"Tentu kita akan galakkan program-program paket Combo yang sudah sukses sejak Juni 2021 di mana menjawab kebutuhan pelanggan, mereka ingin paket bandwith lebih besar dari pada combo regular yang sudah kita jual bertahun-tahun. Mereka tetap menikmati tv cable, jumlah chanel sedikit tetapi ini jawab kebutuhan bandwith lebih besar," kata dia.

Selain itu, perseroan juga akan meluncurkan inovasi produk dari Link Net. “Contoh sudah launch OTT Combo. Kerja sama dengan ott ada cathplay, viu,goplay, HBO Go. Ini paket combo link langganan akan lebih ekonomis dibandingkan langganan masing-masing,” ujar dia.

Marlo optimistis dengan layanan jasa internet ke depan. Seiring pasar masih rendah di Indonesia.”Ada beberapa tentu revenue selain fixed broad band internet, ada cable tv, market di Indonesia sangat rendah 14-15 persen, tentu market blue ocean,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham LINK

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham LINK turun 0,91 persen ke posisi Rp 4.340 per saham. Saham LINK dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 4.400 per saham.

Saham LINK berada di level tertinggi Rp 4.420 dan terendah Rp 4.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 341 kali dengan volume perdagangan 21.660. Nilai transaksi Rp 9,4 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya