Perbedaan Implan Koklea dan Alat Bantu Dengar

Jika Anda mengalami gangguan pendengaran yang serius, baik alat bantu dengar maupun implan koklea dapat mengembalikan kemampuan mendengar.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 14 Des 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi alat bantu dengar. Photo by Mark Paton on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda mengalami gangguan pendengaran yang serius, baik alat bantu dengar maupun implan koklea dapat mengembalikan kemampuan mendengar. Tapi mana yang cocok untuk Anda? Carilah dari beberapa jawaban pertanyaan berikut ini.

Apa itu implan koklea?

Dikutip dari WebMD, implan koklea adalah perangkat elektronik yang dapat memulihkan pendengaran pada orang dengan gangguan pendengaran parah akibat kerusakan telinga bagian dalam. Alat ini bekerja dengan mengirimkan sinyal suara melewati bagian yang rusak dari satu atau kedua telinga kepada saraf pendengaran.

Prosesor suara yang pas di belakang telinga, menangkap suara dan mengarahkannya ke penerima yang dimasukkan di bawah kulit di belakang telinga. Kemudian penerima mengirimkan suara ke elektroda yang ditanamkan di koklea (telinga bagian dalam).

Apa itu alat bantu dengar?

Alat bantu dengar adalah perangkat bertenaga baterai yang dapat dikenakan di dalam atau di belakang telinga. Alatnya biasanya dilengkapi mikrofon untuk mengumpulkan suara, amplifier untuk membuat suara lebih keras dan penerima untuk mengarahkan suara ke telinga.

Menurut Hearing Health Foundation, Anda akan direkomendasikan alat bantu dengar jika mengalami gangguan pendengaran sedang hingga berat. Kemudian audiolog atau dokter spesialis akan membantu Anda untuk menyesuaikan amplifier berdasarkan hasil dari berbagai tes pendengaran.

 

Simak Video Berikut Ini:


Bagaimana cara yang tepat memilih keduanya?

Menurut Mayo Clinic, orang yang memiliki tingkat gangguan pendengaran yang parah dapat direkomendasikan untuk melakukan implan koklea jika mereka kengalami kesulitan mendengar komunikasi lisan dan jika tidak cukup terbantu dengan alat bantu dengar saja.

“Tes pendengaran tradisional biasanya tidak cukup untuk menentukan apakah implantasi koklea diperlukan,” kata Caroline Zuck, AuD, dari Savannah (Ga.) Speech and Hearing Center, dikutip dari WebMD. Kemudian ia menjelaskan bahwa seorang audiolog biasanya menggunakan tes bicara standar (meminta Anda mendengarkan dan mengulangi rekaman kata dan/atau kalimat) untuk mengevaluasi apakah alat bantu dengar sudah cukup.

Menurut Peter Weber, MD, spesialis implan koklea di Boston Medical Center, baik orang dewasa maupun anak-anak berusia 6 bulan bisa memiliki pendengaran normal setelah menerima implan koklea. Pada anak-anak, implan koklea membantu terampil dalam berbicara dan bahasa hingga mampu untuk masuk ke sekolah umum. Sementara untuk orang dewasa, pemasangan implan koklea memungkinkan mereka berkomunikasi efektif baik di rumah dan di tempat kerja sekaligus membantu mencegah terisolasi sosial hingga masalah kognitif, jelas Weber.

Kemudian implan koklea biasanya dibarengi dengan rehabilitasi aural, yang disebut juga dengan terapi pendengaran, kata Zuck. Terapi ini melatih otak Anda untuk mendengar dengan implan melalui latihan membaca sederhana dan berlatih suara dengan ahli patologi wicara. Pada anak-anak bisanya bisa dilakukan sampai setahun, sedangkan pada orang dewasa durasinya mungkin lebih pendek, tambah Zuck.

 


Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron.

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya