Lepas Ekspor Jengkol ke Dubai, Ridwan Kamil: Untuk Memasyarakatkan Jengkol

Pelepasan ekspor ini merupakan tindak lanjut dari event Dubai Expo hasil pertemuannya dengan pengusaha setempat.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 14 Des 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi jengkol. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapatkan permintaan dari Epic Star Group selaku pembeli dari Dubai dengan rincian buah manggis 600 kilogram, rambutan 300 kilogram, salak 200 kilogram, dan jengkol 50 kilogram.

Selain produk buah-buahan, dilakukan juga ekspor produk fesyen muslim seperti sarung, baju muslim, peci, hingga mukena.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil melepas ekspor perdana buah-buahan dan fesyen muslim ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) di lapangan Gedung Sate, Senin (13/12/2021). Pelepasan ekspor ini merupakan tindak lanjut dari event Dubai Expo hasil pertemuannya dengan pengusaha setempat.

"Saya ekspor jengkol ini juga penting untuk mengjengkolkan masyarakat dan memasyarakatkan jengkol ke seluruh dunia. Kita ekspor ke Dubai hasil lobi-lobi yang kami lakukan saat Dubai Expo," katanya.

Permintaan ekspor ini diserahkan dan dipenuhi oleh Koperasi Pesantren Al-Ittifaq. Sedangkan, untuk produk fesyen lainya yang diekspor dipenuhi oleh Koperasi Pesantren Daarut Tauhid. 

Ridwan Kamil menaruh perhatian pada salah satu komoditas jengkol yang diekspor, yakni jengkol. Di mana jengkol menjadi salah satu komoditas unggulan Jawa Barat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, produksi buah jengkol di Jawa Barat mencapai 16.110 ton. 

Selain jengkol, buah manggis juga merupakan salah satu komoditas andalan ekspor dari sektor pertanian. Berdasarkan data BPS tahun 2020, produksi buah manggis Jawa Barat menjadi yang terbesar di Indonesia dengan angka 90.269 ton. Daerah unggulan produksi manggis antara lain Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Sukabumi.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini


Langkah Pesantren Wujudkan Kemandirian

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Ridwan Kamil menambahkan, ekspor ini juga menjadi langkah awal agar pesantren di Jawa Barat bisa mewujudkan kemandirian ekonomi. Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa produk-produk pesantren bisa dijual ke pasar dunia. 

"Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Sehingga suatu hari, mimpi pesantren-pesantren di Jawa Barat itu mandiri penuh dengan kemandirian ekonomi akan terwujud. Dunia itu sangat luas tidak hanya dijangkau oleh level kabupaten atau provinsi atau nasional pasar itu seluas dunia ini," ujar pria yang disapa Emil itu.

Ridwan pun meminta agar kegiatan ekspor ini tidak berhenti sampai di sini. Perlu ada perluasan pasar ke negara-negara lainya agar semakin banyak produk-produk termasuk pesantren di Jawa Barat yang bisa mendunia. 

"Ini tangga pertama, kita harus jemput seratus tangga berikutnya perluas lagi produk-produknya," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya