Luhut: Penerbangan ke Luar Negeri Naik Signifikan hingga 2 Kali Lipat

Dia pun mengingatkan masyarakat untuk tak berpergian ke luar negeri dahulu apabila tidak ada keperluan mendesak.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Des 2021, 18:48 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Uji Coba Protokol Kesehatan pada Sektor Industri Esensial dan Domestik bersama sejumlah menteri, kepala daerah, dan elemen terkait secara virtual di Jakarta, Rabu (18/08/2021).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut penerbangan ke luar negeri mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Menurut dia, kenaikan penerbangan ke luar negeri mencapai dua kali lipat.

"Saya juga ingin menyampaikan informasi bahwa berdasarkan data Angkasa Pura ditemukan kenaikan signifikan hingga dua kali lipat penerbangan tujuan luar negeri pada kondisi normalnya," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (13/12/2021).

Dia pun mengingatkan masyarakat untuk tak berpergian ke luar negeri dahulu apabila tidak ada keperluan mendesak. Pasalnya, saat ini Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke beberapa negara.

"Pemerintah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pergi ke luar negeri terlebih dahulu kecuali untuk kepentingan yang benar-benar urgent," ujarnya.

Luhut menyampaikan pemerintah telah melakukan antisipasi kepulangan WNI dari luar negeri dengan memberlakukan karantina selama sepuluh hari untuk setiba di Indonesia. Selain itu, pemerintah menambah kapasitas wisma dan hotel karantina untuk mengantisipasi peningkatan jumlah orang yang dikarantina.

"Kebijakan karantina pelaku perjalanan luar negeri ini akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan variant Omicron," jelas Luhut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bahwa saat ini Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke sejumlah negara. Berdasarkan perkiraan, kata dia, varian Omicron memiliki tingkat penularan lima kali lebih cepat dari varian delta.

Untuk itu, dia meminta semua pihak untuk mewaspadai penyebaran virus corona varian Omicron. Pasalnya, penyebaran varian delta di Indonesia beberapa waktu hanya butuh 2 sampai tiga minggu.

"Penularannya ini karena semua masih dalam proses studi, lebih menular dari varian delta. Ingat varian delta itu menyebar di indonesia dalam waktu 2-3 minggu semua langsung kena. Ini lebih cepat. Meskipun belum final, tapi perkiraan 5 kali lipat lebih cepat," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah di Bali, Jumat (3/12/2021).

"Dan kemungkinan besar juga bisa escape immunity. Artinya, dia bisa masuk ke sela-sela antibodi kita yang sudah imun, dia bisa menerobos," sambungnya.

 


Potensi Penularan Omicron

Kendati saat ini Omicron belum masuk ke Indonesia, dia mengingatkan semua untuk berhati-hati terhadap potensi penularan varian tersebut. Jokowi meminta semua polda di daerah perbatasan dengan negara lain meningkatkan kewaspadaan terhadap warga yang keluar masuk.

Hal ini mengingat Covid-19 varian Omicron bisa dibawa dari orang asing maupun warga negara Indonesia (WNI).

"Utamanya tenaga kerja kita dari luar waktu masuk kembali pulang kampung, hati-hati," ucap Jokowi.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya