BAKTI Pinjam Lahan di Daerah 3T untuk Bangun 7.904 BTS

BAKTI Kemkominfo terapkan skema pinjam pakai lahan di daerah 3T untuk membangun 7.904 BTS di daerah 3T.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 14 Des 2021, 07:33 WIB
Telkomsel memastikan seluruh BTS USO di wilayah 3T telah terhubung jaringan 4G (Foto: Telkomsel)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo bersama 14 pemerintah daerah menandatangani perjanjian pinjam pakai lahan untuk pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif, mengatakan penyediaan lahan yang difasilitasi pemda menjadi salah satu terobosan dalam menyelesaikan target pembangunan infrastruktur di daerah 3T.

Anang mengatakan, skema pinjam pakai lahan tanpa biaya, karena difasilitasi sepenuhnya oleh Pemda. Menurutnya, masyarakat pun berlomba-lomba menyiapkan lahan karena ingin akses telekomunikasi segera hadir di desanya.

“Target kita ke depan membangun (BTS di) 7.904 lokasi yang difasilitasi lahan oleh para pemerintah daerah hingga kepala desa. Karena kami menggunakan skema yang berbeda dengan skema yang dilakukan oleh operator telekomunikasi,” kata Anang, dikutip dari keterangan Kemkominfo, Selasa (14/12/2021).

Anang mengatakan, biasanya dalam membangun infrastruktur telekomunikasi, operator menggunakan Site Acquisition. Namun kini pemerintah berkolaborasi dengan pemda dengan terobosan pinjam pakai lahan.

“Lahannya tetap milik lahan pemerintah daerah tetapi ada aset pemerintah pusat yang akan beroperasi di sana. Mungkin lebih dari 10 tahun. Jadi 2021 kita selesaikan 4.200 targetnya, di tahun 2022 sisanya 3.704. Seluruhnya skema pinjam pakai lahan kerja sama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,” kata Anang, memberikan penjelasan.

Dalam skema kerja sama itu, pemerintah daerah menyiapkan lahan dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sedangkan pemerintah pusat diberi fasilitas pembebasan IMB untuk membangun infrastruktur telekomunikasi.

“Lokasi BTS berada di tengah desa agar bisa menjangkau populasi. Prinsip kami saat ini, Satu Desa Satu Tower yang bisa menjangkau seluruh desa," ujar Anang.

Anang lebih lanjut menjelaskan, skema pinjam pakai lahan telah diterapkan untuk membangun 1.682 BTS pada periode 4 tahun sebelumnya. Dia juga menyebutkan, skema ini mempercepat target pemerintah dalam mengejar target pembangunan.

Menurut Anang, jika masih menerapkan skema akuisisi lahan, proses akan memakan waktu. Kini, keikutsertaan Pemda untuk menyiapkan lahan meminimalisasi permasalahan administrasi lahan yang memakan waktu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Lokasi

BTS 4G LTE milik XL Axiata di Kota Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

BAKTI menargetkan akan membangun 4.200 BTS hingga akhir 2021. Kini progress pembangunan BTS mencapai 60-70 persen.

Anang juga menyebutkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah 3T ibarat mengerjakan soal ujian, di mana pengerjaan soal tersulit dilakukan paling akhir. Namun BAKTI Kemkominfo berupaya untuk tetap menyelesaikan pembangunan BTS 4G tepat waktu.

"Pekerjaan rumah ini, pertama lokasinya memang terpencil. Kedua tidak ada akses infrastruktur dasar, jalannya belum ada, listriknya belum ada. Ini tantangan yang sulit tetapi kami tidak menyerah, kami tetap mengupayakan dan tentu akan berhasil jika difasilitasi Pemda sebagai pemilik lokasi," katanya.

Ia berharap nantinya saat pembangunan infrastruktur telekomunikasi selesai sesuai target, ekonomi digital masyarakat setempat juga akan meningkat.

"Dengan skema pinjam pakai lahan, dari 9.113 blankspot di daerah 3T kami harapkan selesai tahun 2022 akhir, termasuk 3.345 yang non 3T ditargetkan selesai akhir 2022," tuturnya.

Merujuk data BAKTI, total lokasi lahan yang sudah terdaftar sebagai Barang Milik Daerah mencapai 3.000 site dari total 4.200 site.

Tanda tangan pinjam pakai lahan per hari ini mencakup lahan di 34 kabupaten. Rinciannya, 12 kabupaten di Provinsi Papua, 2 kabupaten di Provinsi Papua Barat, 2 kabupaten di Gorontalo, 3 kabupaten di Kalbar, dan 4 kabupaten di Maluku.

Lalu 1 kabupaten di Maluku Utara, 1 kabupaten di NTB, 1 kabupaten di Sulawesi Barat, 6 kabupaten di Sulawesi Tengah, 1 kabupaten di Sulawesi Tenggara, dan 1 kabupaten di Kepulauan Riau.

Selain itu, BAKTI juga melakukan perpanjangan administrasi pinjam pakai lahan bagi BTS BAKTI untuk 3 kabupaten yang BTS-nya dibangun 2016 dan 7 kabupaten dengan 50 lokasi yang dibangun 2019-2020.

 


Janjikan Tarif Terjangkau

Dengan menerapkan skema pinjam pakai lahan, Anang juga memastikan tarif internet akan lebih terjangkau. Menurutnya, BAKTI sebagai Badan Layanan Umum mengutamakan pelayanan pada masyarakat ketimbang mendapatkan keuntungan.

Namun, menurutnya, layanan telekomunikasi merupakan kerja sama dengan operator seluler, mengingat opsel adalah pemilik frekuensi.

"Bisa jadi nanti munculnya sinyal XL Axiata bersama BAKTI atau Telkomsel bersama BAKTI. Ini bukan hanya kolaborasi dengan Pemda tetapi juga operator telekomunikasi," katanya.

(Tin/Isk)

 


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya