Liputan6.com, Paris- Real Madrid sulit menerima pengundian ulang babak 16 besar Liga Champions yang mempertemukan mereka dengan lawan sulit PSG. Awalnya, Madrid dipertemukan dengan Benfica di babak 16 besar Liga Champions.
Namun karena kesalahan teknis, UEFA memutuskan untuk mengundi ulang 16 besar Liga Champions. Kesalahan terjadi karena pot berisi Manchester United tak dimasukkan saat pengundian lawan Atletico Madrid.
Advertisement
Seperti dilansir Goal, Madrid menyebut pengundian ulang ini sebagai skandal. Presiden Real Madrid, Florentino Perez sempat melobi UEFA agar pengundian ulang dilakukan kepada tim yang salah teknis, tapi tak dikabulkan.
"Ini mengejutkan, sangat disayangkan dan sulit untuk dimengerti," ujar direktur Madrid, Emilio Butragueno seperti dikutip Marca.
Real Madrid melawan PSG bakal jadi duel menarik. Soalnya ini menjadi pertemuan Lionel Messi pertama kali lawan Madrid dengan kostum PSG, begitu juga dengan Sergio Ramos.
Dua Kesalahan
Ada dua kesalahan yang terjadi saat pengundian Liga Champions yang berlangsung pada Senin sore. Pertama MU sempat dipertemukan dengan Villarreal dan ini tak bisa terjadi karena segrup di fase sebelumnya.
MU lalu diundi lagi dan dipertemukan dengan PSG. Sedangkan Villarreal jumpa Manchester City.
Drama berlanjut karena pot MU tak ada dalam pengundian saat nama Atletico Madrid dicabut. Atletico sempat dipertemukan lawan Munchen, tapi akhirnya jumpa dengan MU.
Advertisement
Tambah Buruk
"Skandal" pengundian ulang di Liga Champions seakan memanaskan kembali perseteruan antara Real Madrid dengan UEFA. Seperti diketahui, UEFA sempat mengecam Madrid sebagai penggagas Liga Super Eropa.
Real Madrid, Barcelona dan Juventus masih memiliki harapan Liga Super Eropa terjadi. Meski dukungan dari klub lain sudah hilang.
Peringkat
Advertisement